Korban Gempa Cianjur Makan Seadanya Sampai Tidur di Tenda Pengungsian Bersama 11 Jenazah

Gempa Cianjur pada Senin (21/11) siang lalu menyisakan begitu banyak kesedihan dan cerita miris yang belum terselesaikan, salah satunya korban gempa Cianjur makan seadanya sampai tidur bersama 11 jenazah di tenda pengungsian.

Korban Gempa Cianjur Makan Seadanya Sampai Tidur di Tenda Pengungsian Bersama 11 Jenazah
Korban gempa Cianjur makan seadanya sampai tidur di tenda pengungsian bersama 11 jenazah. Gambar : Merdeka.com/Arie Basuki

BaperaNews - Gempa Cianjur pada Senin (21/11) siang lalu menyisakan begitu banyak kesedihan dan cerita miris yang belum terselesaikan. Salah satunya diungkap oleh para pengungsi Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang. Warga dari RT 4 RW 2 tersebut ialah salah satu korban gempa Cianjur yang wilayahnya terdampak paling parah.

Ratusan rumah di desanya rusak, banyak korban luka dan meninggal dunia, mereka yang selamat saat ini hanya bisa tinggal di tenda pengungsian, kondisi semakin sulit karena akses jalan masuk ke desa masih tertutup longsoran tanah, mobil ambulans tidak bisa membawa korban dengan mudah.

Tidur bersama 11 jenazah

Rosidah, salah satu korban mengungkap, ratusan rumah di desanya rusak parah, ia bersama warga lainnya gotong royong membuat tenda dari terpal dan bahan lain seadanya, diantaranya bahan-bahan dari sisa kegiatan Idul Adha ketika Qurban lalu.

Tenda juga tidak hanya ditempati oleh korban yang selamat, namun juga jadi tempat jenazah, tidak ada tempat lain, jenazah harus dibaringkan disana. Lantaran ambulans belum bisa masuk desa.

“Anak-anak trauma, akhirnya kami pisah, jenazahnya di ujung belakang disana, sedangkan warga di depan sini” ujarnya pada Rabu lalu (23/11).

Baca Juga : IDI Temukan Penyakit Pada Korban Gempa Cianjur

Rosidah akhirnya memutuskan untuk mengirim jenazah tersebut pada Selasa (22/11) pagi. Warga memandikan jenazah dengan air parit seadanya, airnya berwarna keruh, karena memang sudah tidak ada lagi sumber air yang bisa dipakai.

“Kalau tidak dikubur bagaimana, kasihan anak-anak trauma melihatnya, kalau menunggu bantuan tidak tahu kapan datangnya” imbuhnya. Namun, ia akhirnya bersyukur bantuan datang pada Selasa (22/11).

Makan seadanya

Kesedihan lain ialah tentang makanan. Di hari pertama kejadian gempa Cianjur, korban harus makan seadanya, mengandalkan sisa-sisa makanan di rumah warga yang tidak roboh.

“Semua warga yang rumahnya selamat makanannya dikeluarkan. Mie instant, daging, beras, semuanya, untuk membantu warga yang rumahnya roboh” pungkasnya.

Semoga para korban gempa Cianjur bisa segera mendapat bantuan secara merata, mendapat kesabaran kekuatan, serta segera bangkit, pulih.

Sebagai informasi gempa Cianjur telah memakan korban jiwa sebanyak 272 orang, 38 orang masih hilang. Petugas evakuasi masih terus mencari korban yang hilang, diduga kuat mereka berada di reruntuhan bangunan. Pemerintah juga berusaha untuk memberi bantuan kepada semua korban gempa Cianjur. Memang bukan hal mudah, sebab akses jalan banyak yang rusak.

Baca Juga : Keluh Kesah Korban Gempa Cianjur Minta Bantuan Pemerintah: Disuruh Pakai Suket RT/RW