Kominfo Buat Sistem Peringatan Gempa di Televisi dan Handphone, Muncul 3 Menit Usai Gempa

Kominfo meluncurkan sistem yang dirancang untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam waktu tiga menit setelah terjadi bencana, khususnya gempa bumi.

Kominfo Buat Sistem Peringatan Gempa di Televisi dan Handphone, Muncul 3 Menit Usai Gempa
Kominfo Buat Sistem Peringatan Gempa di Televisi dan Handphone, Muncul 3 Menit Usai Gempa. Gambar : DetikINET/Dok. Aisyah

BaperaNews - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK) yang dirancang untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam waktu tiga menit setelah terjadi bencana, khususnya gempa bumi.

Sistem ini merupakan kolaborasi antara Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS), dengan data yang disuplai oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Peluncuran sistem ini dilakukan di kantor Kominfo di Jakarta pada 1 Oktober 2024.

Sistem peringatan dini ini akan mengirimkan informasi melalui smartphone dan televisi digital.

"Saya berharap sistem EWS TV digital, DPIS, serta SMS blast ini dapat mempermudah koordinasi dalam melakukan pertolongan yang responsif," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi

Melalui smartphone, pengguna akan menerima SMS peringatan dini bencana yang tidak memerlukan aplikasi tambahan. “Enggak perlu aplikasi, langsung masuk ke HP,” ungkap Budi Arie. 

Untuk mencegah pengiriman pesan yang berlebihan, sistem hanya akan mengirimkan peringatan kepada perangkat yang berada dalam jangkauan bencana.

Selain itu, sistem ini juga terintegrasi dengan televisi digital. Peringatan hanya akan dikirim ke set-top box (STB) yang telah disertifikasi oleh Kominfo. Pengguna perlu memasukkan kode pos pada perangkat TV digital untuk menyesuaikan informasi dengan lokasi bencana.

"Pengisian kode pos ini penting, sebab pengiriman sinyal peringatan dini nantinya akan didasarkan pada tempat perangkat digital itu berada," kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Dalam siaran televisi, sistem ini menampilkan tiga warna peringatan: hijau untuk waspada, kuning untuk siaga, dan merah untuk awas. Daryono memberikan contoh sistem peringatan ini dengan menggunakan kasus tsunami.

"Potensi ancaman waspada, itu tsunami yang kurang dari setengah meter; siaga antara setengah dan tiga meter; dan awas di atas tiga meter," jelasnya.

Baca Juga : Pulau Izu Jepang Dilanda Tsunami Setelah Gempa Bumi 5,9 M

Daryono menambahkan bahwa tidak semua gempa akan muncul dalam peringatan dini. "Gempa dengan skala kecil tidak akan muncul dalam peringatan dini, karena dianggap akan mengganggu siaran TV," katanya. 

Dengan lebih dari 8.000 gempa yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, sistem ini sangat dibutuhkan. Dari jumlah tersebut, sekitar 15 gempa di antaranya berpotensi merusak.

Selain gempa dan tsunami, sistem peringatan dini ini juga mencakup jenis bencana lainnya, seperti kebakaran hutan, banjir, dan aktivitas vulkanik.

Kominfo bersama BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi untuk meresmikan sistem ini, yang dihasilkan dari hibah Jepang.

Tujuannya adalah untuk memberikan informasi peringatan bencana secara cepat, dengan harapan dapat mengurangi angka korban yang diakibatkan oleh bencana alam.

Melalui sistem ini, masyarakat akan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu, sehingga mereka dapat lebih siaga dan bersiap untuk menghindari bahaya.

Daryono mengungkapkan pentingnya sistem ini, “Sistem ini diperlukan untuk memberikan informasi bencana dengan cepat dan akurat, serta terintegrasi dengan kementerian dan lembaga lain yang menyediakan informasi kebencanaan.”

Sistem ini diharapkan tidak hanya memudahkan masyarakat dalam menerima informasi bencana, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan mereka terhadap potensi ancaman bencana yang mungkin terjadi.

Dengan peluncuran SNPDK, Kominfo berkomitmen untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana dan meminimalkan risiko yang dapat ditimbulkan.

Baca Juga : Padang Sidempuan Diguncang Gempa Berkekuatan M 5,3