Komet Terbesar Mengarah Ke Bumi, Jarak Terdekat 1,6 Miliar Km Di 2031!
NASA menjelaskan bahwa komet yang mempunyai ukuran inti terbesar sebelumnya pernah ditemukan serta memiliki jarak paling dekat dengan bumi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2031 mendatang!
BaperaNews - Astronom yang berasal dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) menjelaskan bahwa komet yang mempunyai ukuran inti terbesar sebelumnya pernah ditemukan. Jarak paling dekat dengan planet bumi, diperkirakan akan terjadi pada tahun 2031 mendatang.
Seperti dilansir dari unggahan media Livescience, para astronom menjelaskan terdapat batu raksasa yang diperkirakan berusia 4 miliar tahun bergerak menuju planet Bumi. Untuk kecepatannya sendiri mencapai 35 ribu km per jam atau setara 22 ribu meter per jamnya.
Dari fakta yang ditemukan oleh pihak NASA tersebut, sebagai penduduk bumi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Para astronom mengaku komet tersebut tidak akan sampai planet bumi dalam waktu dekat, karena berdasarkan perkiraan jarak paling dekat dengan planet bumi diperkirakan pada tahun 2031. Jika dihitung berdasarkan jarak, kurang lebih masih berada 1,6 miliar km.
Penemuan komet yang memiliki ukuran 50 kali lebih besar jika dibandingkan dengan inti komet yang banyak ditemukan pada umumnya, saat ini masih berada 3,2 km dari planet Bumi.
Dari hasil penelitian yang sebelumnya berhasil dirilis pada bulan November 2021 oleh para peneliti dengan judul The Astrophysical Journal Letters, menemukan bahwa ternyata ada komet yang bisa mencapai jarak paling dekat dengan Bumi diperkirakan terjadi dalam rentang 3,5 tahun lalu yakni 2,6 miliar dari Matahari.
Baca Juga: Top 3 Tekno, Badai Matahari Landa Bumi Jadi Sorotan
Hubble seorang astronom, melalui Teleskop Luar Angkasa memprediksikan bahwa komet tersebut setidaknya mempunyai ukuran diameter 128 km atau setara dengan jarak Jakarta ke Bandung. Sedangkan massanya diprediksikan mencapai 500 triliun ton.
Sebelumnya, pemegang rekor untuk komet yakni komet C/2002 VQ94 dengan perkiraan ukuran inti mencapai 96 kilometer. Penemuan komet tersebut terjadi pada tahun 2002 melalui proyek yang dilakukan oleh Lincoln Near Earth Asteroid Research (LINEAR)
Menurut keterangan yang diberikan oleh David Jewitt (Profesor Ilmu Planet dan Astronomi) dari University of California mengatakan bahwa jenis komet tersebut seperti halnya puncak gunung es jika dibandingkan dengan ribuan komet lainnya yang cahayanya lebih redup.
“Dugaan kami sementara keberadaan komet yang sedang kami amati ini mungkin cukup besar, untuk memastikannya lebih detail, kami membutuhkan lebih banyak data,” kata penulis makalah Man To Hui yang berasal dari Universitas Sains dan Teknologi Makau.
Baca Juga: Fenomena Bulan Purnama Pink Akhir Pekan Ini Bisa Dilihat Dari RI