Kisah Tragis Banjir Seoul: Wanita Selamatkan Kucing Hingga Tewasnya Nenek Dan Anak

Beberapa kisah tragis seorang wanita, nenek, hingga anak yang merupakan warga Korea Selatan meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi (8/8).

Kisah Tragis Banjir Seoul: Wanita Selamatkan Kucing Hingga Tewasnya Nenek Dan Anak
Kisah tragis banjir bandang di Seoul. Gambar : reuters.com/Yonhap

BaperaNews - Jagat maya masih dihebohkan dengan banjir bandang yang menerjang Korea Selatan pada pekan ini yang tidak hanya membuat rumah - rumah dan bangunan terendam namun juga memakan korban jiwa dan membuat sejumlah orang luka.

Dari banjir tersebut, terjadi kisah tragis seorang warga Korea Selatan meninggal dunia usai menyelamatkan kucing peliharaannya. The new York Times mengungkap kisah tersebut dialami oleh seorang wanita penyandang disabilitas mental yang berumur 50 tahun.

Wanita ini diketahui tinggal di rumah semi bawah tanah yang disebut Banjiha sebagaimana yang terlihat di film terkenal Korsel, Parasite. Ia sebenarnya sudah berhasil keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri ketika banjir.

Namun wanita tersebut kembali ke rumah untuk menyelamatkan kucing kesayangannya.

Kemudian wanita ini terperangkap banjir bandang dan tidak bisa keluar rumah hingga meninggal dunia. Tak jauh dari rumahnya, tiga orang lain yang tinggal di Banjiha juga meninggal dunia yakni seorang nenek bersama kedua anaknya.

Ketika air mulai masuk rumah, salah satu anak dari nenek tersebut menggedor pintu rumahnya, berharap ada yang mendengar dan mendapat pertolongan dari tetangganya.

Mendengar jeritan tersebut, para tetangga menelepon gawat darurat.

Baca Juga : Langgar Perjanjian, Korut Kirim Banjir Ke Korsel Dengan Buka Bendungan

Namun air dari banjir bandang terus masuk ke rumah, warga lain juga butuh menyelamatkan dirinya sendiri dan sama-sama butuh bantuan sehingga tidak ada tetangga yang bisa menolongnya.

Dua orang pria tetangga nenek mencoba menyelamatkan ketiga korban melalui jendela. Naasnya, mereka tidak bisa masuk jendela karena terhalang trails besi yang terpasang di jendela.

Beberapa jam kemudian, tim penyelamat datang, air dipompa keluar rumah, namun semua sudah terlambat. Rumah tersebut yang berisi nenek dan kedua putrinya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Salah seorang tetangga bernama Jeon Ye Sung masih ingat jelas dengan peristiwa tersebut, ia salah satu yang berusaha menyelamatkan korban. Ia bercerita ketiga tetangganya tersebut memang terperangkap di dalam rumah.

Begitu banyak air dari banjir bandang yang datang hingga pintu tidak bisa dibuka.

“Air masuk rumah dengan cepat, kami tak bisa melakukan apa-apa” ujarnya.

Usai kejadian tersebut viral, pemerintah kota Seoul, Korea Selatan langsung membahas revisi Undang - Undang Bangunan, agar bangunan semi bawah tanah dilarang.

Sebagian besar Banjiha memang tidak layak huni dan rumah tersebut dianggap sebagai simbol ketimpangan kehidupan di Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga : Seoul Dilanda Banjir Bandang, Listrik Di Distrik Elit Gangnam Padam