Kaesang Pangarep Ajukan Ade Armando Keluar dari PSI

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep meminta Ade Armando untuk keluar dari PSI jika tidak ingin mengikuti aturan Partai.

Kaesang Pangarep Ajukan Ade Armando Keluar dari PSI
Gambar : Kolase Tangkapan Layar Instagram/@adearmando_official/@kaesangp

BaperaNews - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, memberikan respons tegas terhadap pernyataan kontroversi yang disampaikan oleh salah satu kader PSI, Ade Armando.

Pernyataan Ade Armando yang menyoroti keistimewaan Yogyakarta menjadi sorotan Kaesang. Kaesang menyatakan bahwa PSI adalah partai yang taat konstitusi, terutama dalam hal yang berkaitan dengan daerah keistimewaan, termasuk Yogyakarta.

"Saya dari partai PSI taat pada konstitusi, terutama dalam hal keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta," ujar Kaesang di Surabaya pada Rabu malam.

Kaesang kemudian memberikan klarifikasi bahwa PSI tidak mentolerir anggotanya yang tidak dapat mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Ia menegaskan bahwa anggota PSI, termasuk Ade Armando dan kader lainnya, yang tidak dapat mentaati aturan tersebut sebaiknya mengundurkan diri dari partai.

"Jadi, bagi kader PSI yang tidak bisa mengikuti Undang-Undang maupun Undang-Undang Dasar, termasuk Bang Ade (Armando) atau kader lainnya yang tidak dapat taat pada aturan, sebaiknya keluar saja dari PSI," tegas Kaesang.

Baca Juga : Siapakah Capres Dukungan PSI setelah Kaesang menjadi Ketua Umum PSI?

Kaesang menyatakan bahwa dirinya memiliki hubungan spesial dengan Yogyakarta. Pernikahannya dilangsungkan di sana, dan istrinya berasal dari Yogyakarta. Ia merasa menjadi bagian dari Yogyakarta.

"Saya sekarang juga bagian dari Jogja. Saya kemarin juga menikah di Jogja, istri saya juga Jogja," ungkapnya.

Sebagai konteks, Ade Armando sebelumnya mengkritik mahasiswa, terutama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang melakukan aksi protes terkait politik dinasti.

Ade Armando menyebut ironis karena Yogyakarta, Daerah Istimewa yang seharusnya menjadi contoh, malah terlibat dalam praktik politik dinasti.

Sementara itu, Kaesang Pangarep memberikan tanggapan tegas dan menekankan ketaatan PSI terhadap konstitusi, khususnya dalam mendukung keistimewaan Yogyakarta.

Baca Juga : Kaesang Resmi Gabung PSI, Apa Alasannya?