Joget Sadbor Viral di TikTok, Warga Ini Bisa Dapet Rp21 Juta Per Bulan
Seorang pria asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Gunawan menjadi sorotan setelah mendapatkan penghasilan Rp21 juta per bulan lewat joget sadbor di TikTok.
BaperaNews - Seorang pria asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Gunawan kini ramai diperbincangkan setelah mendapatkan penghasilan harian yang signifikan dari saweran TikTok.
Melalui joget unik yang disebut "joget sadbor," Gunawan bersama tetangga dan teman-temannya berhasil menarik perhatian netizen di TikTok dan YouTube, bahkan meraup hingga Rp700 ribu per hari atau sekitar Rp21 juta setiap bulannya.
Joget sadbor yang kini viral dilakukan oleh Gunawan, warga Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar.
Dengan mengajak para tetangga, ia melakukan joget ini secara beramai-ramai untuk menghibur penonton di akun TikTok dan YouTube miliknya, @sadbor86.
Penonton yang merasa terhibur bisa memberikan saweran atau "gift," yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh peserta joget.
Gunawan sendiri awalnya tidak menyangka joget sadbor ini akan mendapat perhatian luas. Ia mengaku bahwa aksinya di TikTok berawal dari iseng saat dirinya masih bekerja sebagai penjahit keliling di Jakarta selama masa pandemi COVID-19. Saat itu, Gunawan mulai melakukan live di TikTok sembari bekerja.
“Saya awalnya di Jakarta jahit keliling waktu Corona (pandemi Covid-19). Saya coba sambil live, tak sadar tiba-tiba saldo di akun TikTok ada beberapa dolar,” ungkap Gunawan saat ditemui di Desa Bojongkembar, Kamis (24/10) sore.
Sejak saat itu, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan sebagai penjahit keliling dan fokus menjalani live di TikTok dengan tarian khasnya. Pada 2020 hingga 2021, Gunawan mulai menemukan gerakan yang pas, dan ia menamai jogetnya tersebut sebagai "joget ayam patuk."
Dengan gerakan ini, Gunawan mulai dikenal dan menerima lebih banyak saweran dari penonton. Melihat respons yang positif, Gunawan pun mengajak teman-teman dan tetangganya untuk bergabung dalam live TikTok tersebut.
Dalam satu hari, live TikTok biasanya dimulai pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB hingga sore hari menjelang maghrib. Malam harinya, Gunawan menyerahkan kendali live kepada rekan-rekannya yang lain.
Baca Juga : Remix Jedag Jedug Lee Ju Eun, Cheerleader Korea yang Viral di TikTok Ternyata Dibuat DJ Asal Indonesia
Penghasilan harian dari saweran TikTok berkisar antara Rp400.000 hingga Rp700.000. Setelah dibagi rata, uang tersebut menjadi penghasilan yang cukup berarti bagi para partisipan.
Bahkan, hasil live TikTok ini telah membantu beberapa rekan Gunawan untuk membeli sepeda motor, merenovasi rumah, hingga membeli rumah sendiri.
Gunawan mengaku bahwa meskipun dirinya menikmati hasil dari saweran TikTok, ia kerap menghadapi komentar negatif dari warganet.
Hinaan dan bully menjadi hal yang sering diterimanya. Namun, ia menyatakan bahwa kritikan tersebut justru menjadi pendorong agar tetap konsisten dalam kontennya.
“Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat. Kalau ramai itu hinaan hujatan dan bullyan itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalau enggak ada mereka, kita enggak akan ramai,” jelasnya.
Gunawan juga tidak terlalu ambil pusing dengan komentar negatif, termasuk yang menuduhnya mengemis online. Ia hanya meminta agar komentar tidak menyerang ranah pribadi, seperti menghina berdasarkan suku, agama, atau ras.
“Ya, kita mau dibilang apa sih bebas, asal jangan hina dalam konteks ras, suku, agama,” ujarnya menanggapi komentar yang kerap ia terima di media sosial.
Meski kerap menghadapi hujatan, Gunawan merasa bahwa kebahagiaan yang ia peroleh dari live TikTok bersama teman-temannya jauh lebih besar.
Bahkan, ia bersyukur banyak rekan-rekannya yang terbantu secara finansial melalui kegiatan live TikTok tersebut. Joget sadbor yang mereka lakukan kini menjadi ciri khas dan identitas mereka di media sosial, terutama di TikTok.
Jika suatu hari nanti popularitasnya menurun atau ia tidak lagi mendapatkan saweran dari TikTok, Gunawan mengatakan tidak khawatir. Ia siap kembali ke profesinya sebagai penjahit keliling.
“Ya, Sadbor punya keahlian nyopit, menjahit, dan kalau Sadbor mau jahit, ya tinggal jahit keliling aja. Kalau kata pepatah, orang miskin itu tidak takut miskin, adanya orang kaya yang takut miskin. Kita sekarang nikmati, jalani, syukuri,” tuturnya.
Baca Juga : Lagu Alamak Raya Lagi yang Viral di TikTok Disorot Ulama Diduga Gegara Haram