Jelang KTT ASEAN 2023, Fahd A Rafiq: Ini Ajang Ambil Momentum Indonesia Unjuk Power

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq menyampaikan bahwa kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023 sangat penting untuk mengunjuk power.

Jelang KTT ASEAN 2023, Fahd A Rafiq: Ini Ajang Ambil Momentum Indonesia Unjuk Power
Fahd A Rafiq Bahas Indonesia Menjadi Tuan Rumah KTT ASEAN 2023. Gambar : Kemenlu.go.id

Ahmad Sofyan (Kontributor) - Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN untuk kelima kalinya pada tanggal 10-11 Mei 2023, yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Labuan Bajo. 

Sebagai negara yang telah lima kali menjadi tuan rumah, Indonesia akan mempersembahkan acara yang terbaik bagi para peserta KTT. Banyak permasalahan yang perlu dibahas dalam KTT kali ini, seperti permasalahan ekonomi, sosial, budaya, dan politik, baik yang bersifat regional maupun global. Semua permasalahan tersebut harus dirundingkan agar tercapai kemaslahatan ASEAN.

Menurut Fahd A Rafiq di Jakarta pada Selasa, (2/5), keputusan yang diambil dalam KTT ASEAN akan sangat penting bagi negara-negara ASEAN. Namun, keputusan tersebut tidak selalu mudah untuk dicapai karena adanya perbedaan pendapat antara negara-negara anggota. Salah satu contohnya adalah perbedaan sikap terkait perang Rusia dan Ukraina. 

Meskipun sebagian besar negara anggota mengutuk keras perang tersebut, Vietnam, Laos, dan Thailand justru menyatakan sikap abstain. Hal ini menunjukkan bahwa semua negara memiliki kepentingan masing-masing dalam situasi global.

Fahd A Rafiq juga menambahkan bahwa Vietnam dan Laos memiliki hubungan militer yang kuat dengan Moskow, sedangkan Singapura mematuhi sanksi barat terhadap Rusia. Namun, di sisi lain, ada hal yang positif dalam KTT ASEAN kali ini. 

KTT tersebut membuahkan komitmen untuk menggelontorkan investasi miliaran dollar di Asia Tenggara. Presiden komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen, mengumumkan komitmen 10 miliar euro hingga 2027 untuk infrastruktur di bawah program Global Gateway yang berfokus pada konektivitas hijau. Ini merupakan hal yang sangat positif bagi negara-negara ASEAN.

Alasan utama mengapa anggaran tersebut digelontorkan adalah untuk memperkuat ikatan ekonomi khususnya di bidang perdagangan seperti transformasi hijau, digitalisasi, dan kesehatan. 

KTT ASEAN kali ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin ASEAN memahami pentingnya infrastruktur dalam membangun hubungan dagang yang lebih baik. Selain itu, komitmen ini juga menunjukkan bahwa Eropa mengakui potensi besar di Asia Tenggara dan berusaha memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan ini, kita juga perlu memperhatikan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara ASEAN dalam menghadapi era digital yang semakin maju. 

Digitalisasi telah mengubah cara kita hidup dan berbisnis, dan hal ini memerlukan kerja sama yang kuat antar negara ASEAN agar dapat memanfaatkan potensi teknologi digital secara maksimal. Kerja sama ini juga dapat membantu meningkatkan daya saing dan kualitas hidup masyarakat di negara-negara ASEAN.

Dalam konteks globalisasi dan persaingan pasar yang semakin ketat, penting bagi negara-negara ASEAN untuk memperkuat ikatan ekonomi dan memperbaiki daya saing mereka di pasar internasional. 

Oleh karena itu, keputusan untuk mengalokasikan dana sebesar itu untuk investasi di Asia Tenggara merupakan langkah yang sangat strategis dan positif.

Namun, tidak hanya sektor ekonomi yang perlu diperkuat dalam ASEAN. Masalah sosial dan budaya juga menjadi perhatian penting dalam KTT ini. 

Perbedaan dalam nilai-nilai budaya dan sistem sosial antara negara-negara ASEAN dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam kawasan. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mempromosikan toleransi dan kerjasama antara negara-negara ASEAN.

Di samping itu, ada masalah politik dan keamanan yang juga perlu dibahas dalam KTT ASEAN kali ini. Konflik di Ukraina dan perang Rusia telah memicu ketegangan di kawasan dan dapat berdampak negatif pada negara-negara ASEAN. 

Oleh karena itu, penting bagi negara-negara ASEAN untuk bersikap tegas dan konsisten dalam menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan, dan perdamaian di kawasan.

Sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat keamanan dan stabilitas di ASEAN, peran masing-masing negara dalam menyelesaikan konflik dan mengatasi ancaman keamanan regional juga harus diperhatikan. 

Selain itu, peningkatan kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan regional dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkuat pertahanan negara-negara ASEAN dan memperkuat posisi mereka dalam politik global.

Sebagai kesimpulan, KTT ASEAN ke-5 kali ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis dan efektif dalam memperkuat integrasi ekonomi, sosial, dan politik di kawasan ASEAN. 

Selain itu, perlu juga ada upaya untuk mempromosikan toleransi, kerjasama, dan perdamaian di antara negara-negara ASEAN. Semoga KTT ASEAN kali ini dapat memberikan hasil yang positif bagi negara-negara ASEAN dan kawasan di sekitarnya.

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat).