Ibu yang Tewas Lompat dari Kapal Feri Ternyata Tinggalkan Anak Berkebutuhan Khusus di dalam Mobil Travel

Seorang perempuan melompat dari kapal feri di Selat Bali, meninggalkan anak autis di mobil. Korban ditemukan tewas, diduga alami tekanan berat akibat masalah pribadi.

Ibu yang Tewas Lompat dari Kapal Feri Ternyata Tinggalkan Anak Berkebutuhan Khusus di dalam Mobil Travel
Ibu yang Tewas Lompat dari Kapal Feri Ternyata Tinggalkan Anak Berkebutuhan Khusus di dalam Mobil Travel. Gambar : Dok. detik

BaperaNews - Seorang perempuan berinisial WI (52) melompat dari kapal feri KMP Citra Mandala Sakti yang sedang melaju dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali, Sabtu (21/12) pagi. 

Tindakan ini meninggalkan anaknya yang merupakan penyandang autis di dalam mobil travel di kapal tersebut. WI ditemukan tewas mengapung di pesisir Pantai Prapat Agung, Bali, oleh nelayan setempat.

Aksi WI yang memanjat pagar pembatas kapal dan melompat ke laut Selat Bali sempat terekam oleh penumpang lain di dek atas. Rekaman video menunjukkan WI, yang mengenakan hijab merah, tiba-tiba naik ke pagar dan melompat ke laut. 

Penumpang yang merekam kejadian tersebut sempat terkejut, namun tidak terdengar adanya upaya pencegahan langsung dari penumpang di video tersebut.

Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk, Letda Laut (P) Bayu Primanto, menjelaskan bahwa sejumlah penumpang sebenarnya telah memperingatkan WI untuk tidak melompat, tetapi peringatan tersebut tidak diindahkan.

"Korban tetap melompat meskipun sudah diperingatkan oleh penumpang lain," kata Bayu.

Setelah kejadian itu dilaporkan, nakhoda kapal segera memutar balik kapal untuk melakukan pencarian. Namun, upaya tersebut tidak berhasil menemukan WI. Tim Basarnas dan pihak terkait kemudian diterjunkan untuk mencari korban di lokasi sekitar kejadian.

“Nakhoda telah memutar kapal untuk mencari korban, namun hasilnya nihil. Laporan diteruskan kepada ASDP dan pihak-pihak terkait untuk tindak lanjut pencarian,” ujar Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi.

Baca Juga : Seorang Ibu Terekam Melompat dari Kapal Feri di Jalur Ketapang-Gilimanuk

Korban akhirnya ditemukan oleh enam nelayan di pesisir Pantai Prapat Agung, sekitar tiga kilometer dari lokasi awal penyisiran. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan tim SAR gabungan, jenazah yang ditemukan tersebut dipastikan merupakan WI.

“Setelah pencarian, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan terdampar di Pantai Prapat Agung, Bali,” lanjut Wahyu.

Sebelum melompat, WI diketahui meninggalkan anaknya yang autis di dalam mobil travel Toyota Innova bernomor polisi P 1494 KO.

Anak tersebut berada dalam mobil yang terparkir di dalam kapal. Bayu Primanto mengungkapkan bahwa korban kemungkinan mengalami tekanan berat akibat masalah pribadi. 

“Korban meninggalkan anaknya yang sakit (autis) di dalam mobil travel. Diduga korban memiliki masalah pribadi yang berat hingga melakukan aksi tersebut,” ujarnya.

Dugaan sementara mengindikasikan bahwa motif bunuh diri WI terkait kondisi finansialnya yang memburuk setelah suaminya meninggal pada 2018.

Selama ini, WI berusaha melanjutkan usaha toko onderdil sepeda motor peninggalan suaminya, tetapi bisnis tersebut mengalami pasang surut. 

WI juga sempat mencoba berbagai usaha lain, termasuk berjualan makanan dan gorengan di pasar Lojejer, namun tidak membuahkan hasil yang memadai.

Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan, terutama karena WI meninggalkan anaknya dalam situasi yang rentan. Anak tersebut kini mendapatkan perhatian lebih dari pihak keluarga dan masyarakat setempat. 

Komandan Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap orang-orang di sekitar mereka yang mungkin membutuhkan bantuan.

“Kami berharap masyarakat tidak segan untuk meminta pertolongan jika menghadapi tekanan berat. Ada banyak pihak, seperti psikolog dan layanan kesehatan mental, yang siap membantu,” tegas Wahyu.

Baca Juga : Kakek 69 Tahun Lompat ke Laut Karena Anak Tak Mau Jemput di Pelabuhan Mamuju