Ibu Tega Tinggalkan Bayi Sendirian hingga Tewas Selama 10 Hari untuk Liburan
Seorang ibu di Ohio meninggalkan bayinya sendirian di rumah selama 10 hari untuk berlibur sehingga mengakibatkan kematian karena dehidrasi ekstrem. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Seorang ibu di Ohio, Amerika Serikat, menghadapi hukuman penjara seumur hidup setelah meninggalkan bayinya selama 10 hari untuk pergi berlibur, yang menyebabkan kematian tragis bayi berusia 16 bulan tersebut. Kasus ini mengejutkan banyak pihak dan memunculkan kecaman keras dari masyarakat serta otoritas setempat.
Kristel Candelario, ibu dari bayi malang bernama Jailyn dinyatakan bersalah atas tindakan meninggalkan putrinya sendirian di rumah untuk berlibur. Peristiwa ini terjadi pada Juni 2023 di Ohio, AS, namun baru-baru ini kasus ini menjadi perhatian publik setelah rekaman CCTV dan rincian kejadian diungkapkan.
Para penyelidik menemukan bahwa Jailyn ditinggalkan di rumah dalam keadaan sendirian, tanpa makanan, dan tanpa perawatan selama 10 hari. Kamera bel pintu tetangga merekam jeritan bayi yang terdengar dari dalam rumah, namun tidak ada yang memberikan pertolongan padanya.
Dalam persidangan, Elizabeth Mooney, seorang ahli patologi forensik, menjelaskan bahwa kondisi Jailyn sangat memprihatinkan saat ditemukan. Dia mengalami kekurangan makanan dan dehidrasi ekstrem, menyebabkan dehidrasi dan kelaparan yang akhirnya mengakibatkan kematian.
"Hakim di pengadilan Cleveland memutuskan Candelario bersalah atas tindakannya meninggalkan putrinya, Jailyn, sendirian di rumah untuk pergi berlibur," demikian ungkap para penyelidik dalam pernyataan resmi.
Para otoritas menyebut tindakan Candelario sebagai kejahatan yang luar biasa dan menyayangkan bahwa seorang ibu bisa melakukan hal tersebut kepada anaknya sendiri.
Baca Juga: Tetesan Air Mata Suami Bunuh Istri di Aceh karena Diselingkuhi 18 Tahun
"Ini adalah kasus yang akan tertanam dalam pikiran dan hati kami selamanya," tegas Sersan Polisi Cleveland, Teresa Gomez.
Dalam persidangan, Elizabeth Mooney juga menambahkan bahwa penyelidikan menyimpulkan Jailyn menderita secara emosional dan fisik selama ditinggalkan oleh Candelario.
"Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan kehausan yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang saya pikir tak satupun di antara kita yang bisa sepenuhnya memahami," ujarnya.
Terkait dengan kondisi mental Candelario, ibunya, Ketty Torres, mengatakan bahwa putrinya telah berjuang dengan masalah kesehatan mental dan telah berhenti minum obat. Namun, hakim tetap menjatuhkan hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, menekankan bahwa kesalahan yang dilakukan Candelario tidak dapat diampuni.
"Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari penjaranya hingga dia meninggal, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup Anda di sel tanpa kebebasan," kata Hakim Brendan Sheehan.
Kematian Jailyn dan kasus ibu tinggal bayi selama 10 hari ini menjadi peringatan tentang pentingnya perawatan dan tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak mereka.
Baca Juga: Belut Hidup Ditemukan di Perut Pasien Vietnam, Ini Kronologinya!