Hutan Kota Jaktim Jadi Tempat Kumpul LGBT, Heri Budi Lakukan Pengecekan
Anggota DPRD DKI Jakarta, Wa Ode Herlina, menganjurkan pengawasan ketat di Hutan Kota Makasar, Jakarta Timur, terhadap berkumpulnya LGBT. Pj Gubernur DKI merespon dengan meminta pengecekan ke lapangan.
BaperaNews - Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP, Wa Ode Herlina menyebut hutan kota di Makasar, Jakarta Timur sering menjadi tempat berkumpulnya kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender).
Wa Ode menganjurkan melalui Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi agar Pemkot DKI Jakarta mengawasi kawasan tersebut lebih ketat.
Wa Ode menyampaikan soal hutan Kota Makasar Jaktim menjadi tempat kumpul LGBT ketika membaca kumpulan hasil reses ke-2 2023 di Rapat Paripurna hari Selasa (18/7) lalu yang berasal dari aspirasi masyarakat kemudian memang ditemukan fakta serupa di hasil reses semua anggota DPRD DKI Jakarta di kawasan masing-masing.
Hutan Kota Makasar Jadi Tempat Kumpul LGBT dan Rawan Kriminalitas
“Ini adalah kewajiban dari anggota dewan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Maka penting untuk turun langsung temui masyarakat dalam rangka mendengarkan aspirasi dan hal lain yang jadi kebutuhan masyarakat” kata Wa Ode.
“Dewan mengharap eksekutif lakukan pengawasan dan pengamanan di area hutan dan taman kota karena sering terjadi tindak kriminalitas contohnya di hutan kota Jakarta Timur LGBT tepatnya Jalan Perindustrian itu menjadi tempat kumpulnya kaum LGBT” pungkasnya.
Baca Juga : Dapatkan Banyak Ancaman, Pertemuan LGBT ASEAN di Jakarta Batal
Menanggapi ucapan dari Wa Ode, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi meminta Walikota Jakarta Timur memeriksa ke lapangan dan lakukan pengecekan.
“Saya sudah suruh Pak Walkot lakukan pengecekan” respon Heru Budi.
Hutan Kota Makasar Dijaga 24 Jam
Sementara Walkot Jaktim M. Anwar meminta agar hutan kota Makasar dijaga 24 jam agar tidak jadi tempat kumpul LGBT dan mencegah tindak kriminal.
“Mulai hari ini akan dijaga 24 jam terutama di malam hari ketika kondisi rawan” ungkap Anwar menanggapi perintah dari Heru.
Para petugas akan disebar ke kawasan yang dianggap rawan kriminalitas dan perbuatan negatif lainnya agar aksi buruk tidak berpindah dari tempat satu ke tempat lain.
“Jadi jangan sampai pindah di sebelah kiri gitu dimana hutan kota Jakarta Timur LGBT yang ada di Kelurahan Kebon Pala itu kan juga rawan. Kami juga koordinasi dengan Forkopimko dan Kapolres. Pak Dandim ikut mengawasi karena tugas eksekusi kan bukan kita ya, itu tugas kepolisian seperti kalau ada perbuatan asusila dan yang tidak sewajarnya” lanjutnya.
“Intinya kita akan maksimalkan aparat di Jaktim. Kemarin saya udah panggil Kasatpolnya, kita minta semuanya melingkar jangan di kantor. Tugasnya Satpol PP itu di kondisi fasilitas sosial fasilitas umum termasuk hutan kota Jaktim” pungkas Anwar.
Baca Juga : Kontroversi Baru: Arab Saudi Izinkan Turis LGBT Berkunjung ke Negaranya