Heboh! Emak-emak di Sidoarjo yang Memaki Kurir Gegara Tak Mau Bayar Paket COD Berujung Damai

Kurir paket COD di Sidoarjo dimaki oleh ibu-ibu dan anaknya yang menolak bayar karena paketnya sobek. Simak selengkapnya di sini!

Heboh! Emak-emak di Sidoarjo yang Memaki Kurir Gegara Tak Mau Bayar Paket COD Berujung Damai
Heboh! Emak-emak di Sidoarjo yang Memaki Kurir Gegara Tak Mau Bayar Paket COD Berujung Damai. Gambar: Kolase Tangkapan Layar Instagram/@inijawatimur

BaperaNews - Video viral menunjukkan seorang ibu-ibu bersama anaknya memaki kurir paket karena tidak mau membayar paket COD (Cash On Delivery). Video tersebut pertama kali diposting oleh akun Facebook @Joni Simon pada Sabtu (18/5), dan telah menarik perhatian banyak netizen.

Dalam video tersebut, tampak jelas bahwa pembeli tidak bersedia membayar paket setelah diterima. Kurir paket yang merasa diperlakukan tidak adil kemudian merekam kejadian tersebut.

"Bayar COD gak gelem bayar paket sudah disobek sebagai kurir ya pasti nombok," tulis @Joni Simon di caption postingannya. 

Kejadian tersebut berlokasi di wilayah Krian, Sidoarjo. Dalam video, terlihat sang ibu-ibu dan anaknya marah-marah kepada kurir yang mengantarkan paket. Mereka beralasan paket yang diterima sudah sobek dan meminta kurir untuk mengembalikannya. Kurir yang merasa kesal dengan perlakuan ini pun merekam peristiwa tersebut sambil berbicara dalam bahasa Jawa.

"Ikilo pakete suwek ikilo, pakete suwek konkon balekno, yok opo lak ngunu" yang berarti "Ini paketnya sobek ini, Paket sobek suruh kembalikan, gimana kalau begini," ucap kurir tersebut.

Video yang diposting oleh @Joni Simon telah mendapatkan 1.170 likes, 1.436 komentar, dan dibagikan sebanyak 150 kali hingga saat ini. Banyak komentar dari pengguna Facebook yang menyayangkan tindakan ibu-ibu memaki kurir tersebut. Salah satu komentar menyebutkan bahwa ibu-ibu dalam video diduga adalah seorang oknum guru SD yang mengajar pendidikan agama.

Dalam video tersebut, anak ibu-ibu yang tampak kesal juga melontarkan kata-kata kasar kepada kurir.

"Gak opo-opo di viralno koncoku lo akeh polisi," ucap pemuda berambut cepak, yang artinya "Gak apa-apa di viralkan, temanku lo banyak polisi."

Pernyataan ini menunjukkan bahwa mereka tidak takut video tersebut menjadi viral. Sang ibu yang mengenakan baju biru juga mengatakan hal serupa dengan nada yang tidak kalah keras dan sedikit melotot.

Baca Juga: Waduh! Kucing Masuk Kardus Paket Terbawa Kurir 6 Hari Masih Hidup

Pada kasus ini, banyak netizen yang memberikan dukungan moral kepada kurir dan mengkritik tindakan ibu-ibu dalam video tersebut.

Namun, setelah kasus ini viral, ibu-ibu yang memaki kurir pun memberikan klarifikasinya dan berujung damai dengan pihak kurir.

Melalui akun Facebook milik ibu-ibu tersebut, yang bernama Dwi Nur Mas Ulla, seorang guru agama di SD Jeruk Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo, ia secara terbuka memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

Dalam penjelasannya, Dwi menyatakan bahwa paket yang dikirimkan oleh kurir ternyata berisi pakaian bekas yang tidak pantas dikirimkan karena memiliki aroma yang tidak sedap. Dwi telah membayar paket tersebut dengan sistem COD seharga Rp150 ribu, namun karena kondisi paket yang buruk, ia meminta untuk dikembalikan.

Dwi juga mengungkapkan bahwa paket tersebut sudah rusak sejak awal pengirimannya, dengan kertas resi yang sudah robek dan tampak diperbaiki kembali dengan selotip bening. Meskipun sebelumnya tidak pernah ada masalah dengan kurir yang biasa mengirimkan paket ke rumahnya, namun kurir yang terlibat dalam kejadian ini adalah kurir baru yang tidak menunjukkan itikad baik.

Kurir tersebut enggan mengembalikan uang COD dan mengarahkan masalah tersebut ke kantor ekspedisi. Meskipun telah disepakati untuk bertemu di kantor ekspedisi, namun kurir tersebut tidak datang. Dwi merasa kesal dan marah terhadap perilaku kurir tersebut, yang kemudian terekam dalam video yang menjadi viral.

Dwi juga menyayangkan penyebaran video tersebut di media sosial yang memicu hujatan dari netizen, sementara kejadian sebenarnya belum sepenuhnya diketahui. Ia berharap bahwa setidaknya netizen yang telah menghujat dapat mengurangi tuduhan mereka setelah mendengar penjelasannya.

Baca Juga: Kurir Sabu Ditangkap Usai Transaksi 500 Gram di Depan Masjid