Hanni NewJeans Menangis Saat Bersaksi Terkait Kasus Perundungan di HYBE
Hanni NewJeans ungkap dugaan perundungan di HYBE di hadapan Majelis Nasional, mengisahkan pengabaian manajer dan harapannya atas perlindungan artis.
BaperaNews - Hanni, anggota grup K-pop NewJeans, hadir di Majelis Nasional Korea Selatan, pada Selasa (15/10), untuk memberikan kesaksian mengenai dugaan perundungan yang dialaminya di bawah agensi HYBE.
Dengan emosional, Hanni memaparkan bagaimana dirinya diperlakukan oleh seorang manajer yang memerintahkan anggota tim lain untuk mengabaikannya di kantor. Ia menyebut situasi ini sudah berlangsung sejak debutnya dan tidak ditanggapi serius oleh pimpinan perusahaan.
Hanni NewJeans memberikan kesaksian di depan Komite Lingkungan dan Tenaga Kerja di Seoul bagian barat, menyampaikan pengalamannya dalam industri hiburan.
Dengan penuh perasaan, ia berkata, "Kita semua manusia. Saya pikir banyak orang melupakan itu," ucapnya dengan suara bergetar.
Lahir pada 6 Oktober 2004, Hanni menegaskan bahwa meski kontrak artis dan trainee berbeda dari pekerja pada umumnya, hak dasar tetap harus dijaga.
“Saya memahami bahwa kontrak untuk artis dan trainee mungkin berbeda, tetapi kita semua manusia,” ujarnya.
Kasus ini pertama kali mencuat dalam siaran YouTube pada (11/9), ketika Hanni mengungkap bahwa manajernya secara sengaja memerintahkan anggota grup untuk mengabaikannya.
Dalam kesempatan yang sama, Hanni bersama anggota NewJeans lainnya meminta Min Hee-jin, pendiri dan mantan CEO ADOR, untuk dikembalikan ke posisi CEO. Mereka merasa suasana kerja semakin tidak menyenangkan sejak pergantian kepemimpinan.
“Ada semacam suasana di perusahaan yang sulit dijelaskan, dan kami tidak bisa memberi tahu siapa pun,” ungkap Hanni, menggambarkan kesulitan komunikasi dengan manajemen.
Dalam kesaksiannya, Hanni juga mengungkap insiden lain saat ia berada di lorong gedung sebelum tampil di Festival Universitas Busan. Ia mengaku seorang manajer perempuan meminta orang-orang di sekitarnya untuk mengabaikannya.
“Manajer tersebut melakukan kontak mata dengan saya dan mengatakan kepada anggota yang mengikutinya, 'abaikan saja dia',” katanya.
Baca Juga : Lee Jin Ho 'Knowing Bros' Terlilit Utang Judol Hingga Pinjam Rp1,1 M ke Jimin BTS
CEO ADOR, Kim Ju-young, yang juga hadir di Majelis Nasional sebagai saksi, menanggapi kesaksian Hanni dengan menyatakan bahwa perusahaan telah berkonsultasi dengan staf label mengenai manajer yang dimaksud namun tidak menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut.
“Kami mengambil tindakan yang diperlukan seperti berkonsultasi dengan staf di label tersebut mengenai manajer yang dimaksud. Kami menerima jawaban bahwa hal seperti itu tidak terjadi,” kata Kim Ju-young.
Kim juga menyebutkan bahwa mereka telah mencoba memulihkan rekaman CCTV sebagai bagian dari investigasi, namun rekaman tersebut sudah terhapus karena melewati masa penyimpanan.
"Kami telah mencoba memulihkan rekaman pengawasan," tambahnya sambil menyatakan penyesalannya bahwa tidak ada bukti pendukung untuk memperkuat klaim Hanni.
Namun, Hanni menolak pernyataan Kim bahwa perusahaan telah melakukan upaya maksimal. Ia menegaskan bahwa masih banyak yang bisa dilakukan oleh pihak manajemen untuk melindungi artis.
“Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melindungi artis seperti saya,” ujarnya dengan nada kecewa.
Hanni pun menangis saat menyampaikan harapannya agar tidak ada lagi korban perundungan di masa depan.
Hanni juga menambahkan bahwa pengabaian ini bukan pertama kali terjadi. Sejak debut, ia kerap diabaikan oleh orang-orang berpangkat tinggi di perusahaan yang tidak merespons sapaannya.
“Sejak debut, saya sering bertemu dengan orang-orang berpangkat tinggi, tetapi mereka tidak pernah membalas sapaan saya,” ujarnya.
Menanggapi kasus ini, Kim Ju-young berjanji akan meninjau kebijakan internal perusahaan terkait pelecehan di tempat kerja dan lebih memperhatikan kesejahteraan artis. Meskipun ada klaim yang saling bertentangan, Kim menyatakan komitmen perusahaan untuk mengatasi masalah ini secara serius.
Baca Juga : Taeil Eks NCT Diduga Lecehkan Wanita dalam Keadaan Mabuk