Gelar Zikir Kebangsaan, Jokowi Ucapkan Permohonan Maaf Jelang Pensiun: Saya Tidak Sempurna, Saya Manusia Biasa

Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf atas segala kesalahan selama kepemimpinannya dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI.

Gelar Zikir Kebangsaan, Jokowi Ucapkan Permohonan Maaf Jelang Pensiun: Saya Tidak Sempurna, Saya Manusia Biasa
Gelar Zikir Kebangsaan, Jokowi Ucapkan Permohonan Maaf Jelang Pensiun: Saya Tidak sempurna, Saya Manusia Biasa. Gambar : Dok. Setkab

BaperaNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama memimpin Indonesia. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman depan Istana Merdeka pada Kamis (1/8) malam.

Jokowi meminta maaf atas nama dirinya dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mengingat masa jabatan mereka yang akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

Dalam pidatonya, Jokowi mengakui bahwa sebagai manusia biasa, ia dan Ma'ruf Amin tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak atau memenuhi semua harapan masyarakat.

"Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa ia tidak sempurna dan menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," tegas Presiden.

Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Sebut Jokowi Bakal Gelar Sidang Kabinet di IKN 12 Agustus

Menutup sambutannya, Jokowi mengajak semua yang hadir dalam acara zikir dan doa bersama untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita menjadi bangsa yang maju.

"Semoga Allah senantiasa mengabulkan doa kita," katanya.

Acara Zikir dan Doa Kebangsaan ini dihadiri oleh sekitar 3.163 orang, termasuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pejabat negara, anggota majelis zikir, tokoh agama, pimpinan ormas Islam, pimpinan pondok pesantren, ulama, kyai, dan santri.

Permintaan maaf ini disampaikan di tengah-tengah suasana religius dan khusyuk di halaman Istana Merdeka, dengan harapan dapat memberikan pesan yang mendalam kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Jokowi dan Ma'ruf Amin menyadari bahwa sebagai pemimpin, mereka tidak mungkin bisa memenuhi semua harapan rakyat, namun mereka tetap berusaha sebaik mungkin selama menjabat.

Baca Juga: Jokowi Teken PP Kesehatan, Jual Rokok Kini Dilarang Eceran