Forum World Hydropower Congress 2023, Fahd A Rafiq: Indonesia Berkomitmen pada Energi Hijau

Indonesia menyuarakan keprihatinan terhadap pemanasan global di World Hydropower Congress 2023.

Forum World Hydropower Congress 2023, Fahd A Rafiq: Indonesia Berkomitmen pada Energi Hijau
Forum World Hydropower Congress 2023, Fahd A Rafiq: Indonesia Berkomitmen pada Energi Hijau. Gambar : Dok.Istimewa

BaperaNews - Forum internasional yang sangat penting World Hydropower Congress 2023 dibuka di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Dalam forum ini, pembicara utama - seorang pemimpin Indonesia - menyoroti isu pemanasan global dan memaparkan rencana ambisius untuk mengatasi tantangan lingkungan global.

Dalam sambutannya, pemimpin tersebut mengungkapkan kekhawatirannya terhadap status bumi yang kian rapuh. Saat ini PBB telah menyebut bumi sudah bukan lagi mengalami pemanasan global, tetapi telah memasuki fase pendidihan global. Jika kenaikan suhu bumi dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat Celsius, maka diprediksi akan membawa bencana bagi banyak orang di berbagai belahan dunia.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan bahwa keadaan iklim saat ini perlu diatasi dengan cepat maka dari itu jika pemanasan global terus terjadi dampaknya akan sangat buruk.

“Dampak dari pemanasan global saat ini yang sedang menimpa bumi membuat negara harus berperan besar untuk membantu menanggulangi situasi yang sedang terjadi saat ini.” Ujar Fahd A Rafiq, Jumat (3/11).

Dalam upayanya untuk mengatasi masalah ini, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi dengan peningkatan energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar. Diperkirakan bahwa potensi energi hijau Indonesia mencapai 3.600 gigawatt, melalui berbagai sumber seperti matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, bioenergi, dan hidro.

Tentang potensi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial, termasuk Sungai Mamberamo di Papua dengan potensi 24 ribu megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang dapat menghasilkan 13 ribu megawatt. Ini adalah aset berharga yang akan mendukung pengembangan industri hijau di Indonesia.

“Pastinya akan banyak tantangan dalam mengatasi masalah masalah yang ada di lingkungan saat ini, maka dari itu diharapkan Indonesia serta dengan negara negara lain dapat bekerja sama dalam hal ini.” Ujar Fahd A Rafiq, Jumat (3/11).

Namun, ada tantangan yang harus diatasi, seperti jarak antara lokasi sumber hidro dan pusat konsumsi listrik. Pemerintah Indonesia telah mengembangkan rencana untuk membangun jalur transmisi listrik yang efisien agar energi hidro dapat digunakan dengan lebih maksimal.

Selain itu, masalah pendanaan dan alih teknologi juga menjadi perhatian. Mengatasi tantangan ini memerlukan kolaborasi global dan investasi besar. Forum ini diharapkan akan menjadi wadah kolaborasi yang akan menghasilkan rekomendasi kebijakan dan mendukung investasi untuk pemanfaatan energi air demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam dunia yang semakin menyadari pentingnya menjaga planet ini, Indonesia bersama dengan negara-negara lainnya berkomitmen untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan, khususnya energi hidro, untuk menciptakan masa depan yang lebih lestari bagi bumi kita bersama.

Penulis : Ahmad G