Fakta Fakta Sekte Sesat Di Kenya Mati Kelaparan Demi Bertemu Yesus
Heboh sekte sesat di Kenya, para pengikutnya rela mati kelaparan demi bisa bertemu Yesus yang mereka yakini sebagai Tuhannya.
BaperaNews - Heboh sekte sesat di Kenya, para pengikutnya rela mati kelaparan demi bisa bertemu Yesus yang mereka yakini sebagai Tuhannya.
Kepolisian Kenya menemukan 21 jenazah yang diduga jadi korbannya dalam kondisi kelaparan di tengah hutan, mereka berpuasa ekstrim dan meyakini bisa bertemu Yesus. Berikut fakta terkait Sekte sesat di Kenya.
Fakta Menarik Sekte Sesat di Kenya
-
21 Korban Termasuk 3 Anak-Anak
Sebanyak 21 korban telah ditemukan termasuk 3 diantaranya anak-anak. Semuanya mati karena kelaparan. Kabar terbaru, korban tembus 51 orang.
Diduga masih ada korban lain yang belum ditemukan mengingat lokasi tewasnya korban di dalam hutan. Hingga saat ini masih ada 11 korban yang mendapat perawatan di rumah sakit usai berhasil diselamatkan di hutan, 3 diantaranya berada dalam kondisi kritis.
Baca Juga : Misteri Sekte Kiamat Uganda, 530 Anggota Dibakar Hidup-Hidup
-
Dipimpin Paul Makenzie
Pemimpin sekte sesat ini ialah Paul Makenzie, seorang pastor sesat yang menyuruh pengikutnya puasa ekstrim agar bisa bertemu Yesus.
Paul sudah menyerahkan diri ke polisi, ia didakwa usai ada korban anak-anak mati akibat mengikuti ajarannya. Paul ditahan sejak 15 April 2023.
-
Korban dari Organisasi Jamaah Good News International Cruch
Paul mendirikan organisasi Jamaah Good News International Cruch sejak 17 Agustus 2003 dan telah memiliki cabang di sejumlah kota Kenya seperti Malindi, Kitale, Mwea, Lunga Lunga, Machakos, Naivasha, Mombasa, dan Matano Manne.
Organisasi tersebut memiliki sekitar 3.000 jamaah di semua cabangnya. Misi organisasi untuk memelihara orang beriman secara menyeluruh dan spiritualis untuk menunggu kedatangan Yesus. Organisasi tersebut juga membuat program Pesan Akhir Zaman tiap hari Senin-Jumat pukul 8-9 pagi dan Sabtu-Minggu pukul 8-9 pagi serta 8-9 malam waktu setempat.
-
Sidang Digelar Mulai 2 Mei 2023
Paul dijadwalkan akan disidang mulai 2 Mei 2023 mendatang. “Paul harus menghadapi semua dakwaan meski ia sudah lakukan mogok makan dan berpuasa di tahanan” tutur kepolisian Kenya.
Paul sosok pemimpin Sekte sesat di Kenya meyakini bisa bertemu Yesus jika ia berpuasa, ia masih berpuasa ekstrim di dalam tahanan dan akan tetap menjalani sidang apapun kondisinya.
Paul membuat ajaran sesat yang tidak ada di ajaran agama apapun, agama Kristen maupun katolik tidak pernah meminta umatnya untuk puasa ekstrim agar bisa bertemu Yesus. Paul telah membuat ajaran sesat yang menimbulkan kerugian pada masyarakat dan banyak korban.
Baca Juga : Fakta-Fakta Serial Sekte Sesat In the Name of God: A Holy Betrayal Netflix