Fakta-Fakta Mahasiswi Unnes Bunuh Diri, Loncat dari Lantai 4 Mal Paragon
Fakta-fakta dan surat wasiat di balik kasus bunuh diri mahasiswi Unnes yang ditemukan di Mal Paragon. Baca selengkapnya tentang kejadian ini.
BaperaNews - Tragedi mengejutkan, seorang mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes), Nadaa Jiilaana Waffiananda (NJW), ditemukan tewas di area pintu keluar parkir Mal Paragon pada Selasa (10/10) petang. NJW merupakan mahasiswi Prodi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) angkatan 2021.
Kasus mahasiswi Unnes bunuh diri ini diduga karena masalah keluarga dan asmara yang membebani pikirannya. Berikut fakta-fakta mahasiswi Unnes bunuh diri:
1. Latar Belakang Korban
Korban yang berusia 20 tahun ini, selain aktif sebagai mahasiswi, dilaporkan mengalami tekanan emosional akibat masalah keluarga dan asmara yang tak lagi sanggup dibendung, sehingga diduga membuatnya mengambil keputusan tragis tersebut.
2. Lokasi dan Kondisi
Dilaporkan bahwa NJW mengalami luka parah yang mengakibatkan kematian, setelah diduga melompat dari ketinggian 20 meter di lantai empat gedung mall. Tukang parkir, Rukiman, menjadi saksi mata dan mengungkapkan mendengar suara 'bruk' pada waktu itu, kemudian menemukan korban tergeletak saat ia mengecek sumber suara tersebut.
3. Penemuan Identitas
Di lokasi kejadian, tas yang berisi identitas korban ditemukan, beserta kartu mahasiswa Unnes. Tas tersebut ditemukan di lantai empat, dekat area parkir.
Baca Juga: Tinggal Kerangka, Ini Penyebab Ibu dan Anak Bunuh Diri di Depok
4. Surat untuk Ibu
Dari dalam tas korban, polisi juga menemukan sebuah surat wasiat yang ditujukan untuk ibunya. Dalam surat tersebut, NJW menyampaikan permintaan maaf dan menyebutkan tentang hadiah ulang tahun untuk ibunya yang telah ia titipkan pada temannya.
5. Penyebab
Selain tekanan emosional akibat masalah keluarga dan asmara, motif pasti dari tindakan bunuh diri ini masih dalam penyelidikan.
6. Respon Unnes
Merespons kejadian tragis ini, pihak Unnes mengungkapkan rasa dukacita mendalam. Sebagai bentuk kepedulian, Unnes melalui Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FMIPA, telah memberikan bantuan dengan menangani biaya pemulasaran jenazah dan pengantaran hingga ke Cilacap.
7. Keputusan Keluarga
Keluarga korban, yang diwakili oleh ibu dan pamannya, telah menyatakan ikhlas melepas kepergian NJW dan memutuskan untuk tidak melakukan autopsi.
8. Kampanye Pencegahan Bunuh Diri
Unnes telah menegaskan keberadaan Pusat Konseling yang berada di bawah Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LPPP), yang siap memberikan pelayanan konseling kepada mahasiswa terkait berbagai masalah, termasuk masalah pribadi.
Tindakan bunuh diri sering kali merupakan hasil dari masalah yang terasa begitu besar bagi seseorang. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk selalu menjaga dan mendukung satu sama lain. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami tanda-tanda ingin melakukan bunuh diri, segera cari bantuan profesional.
Selalu ingat, Anda tidak sendiri. Jaga orang-orang di sekitar Anda agar tetap selamat dan terhindar dari kasus bunuh diri.
Baca Juga: Mahasiswi UMY Bunuh Diri karena Depresi