Fahd El Fouz Arafiq dan Rivai Darus Berpelukan, Persatuan Pemuda Akan Terwujud
Pertemuan Fahd El Fouz Arafiq dan Muhammad Rivai Darus di kantor DPP Bapera pada Senin, (5/1/22) menjadi sinyal positif akan bersatunya KNPI.
BaperaNews - Dinamika Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) hingga detik ini masih pasang surut, mengenai terbelahnya beberapa kubu KNPI khususnya pada tataran pimpinan pusat , hal ini secara tidak langsung melemahkan persatuan Indonesia dari dalam, dampak arus globalisasi yang melemahkan rasa nasionalisme.
Bertemunya dua tokoh pemuda Nasional Fahd El Fouz Arafiq dan Muhammad Rivai Darus menjadi sinyal positif akan bersatunya KNPI, pertemuan tersebut berlangsung di kantor DPP Bapera pada Senin, (5/1/22), Jalan. K.H. Mas Mansyur No.5, RT.15/RW.8, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10230.
Sebelum bertemunya Fahd El Fouz Arafiq dan Rivai Darus muncul nama kuat calon ketua umum KNPI yang mungkin dianggap pas sebagai pemersatu para pemuda Indonesia yaitu Gibran Rakabuming yang saat ini menjabat walikota solo, mengerucutnya nama anak presiden Joko Widodo tersebut hanya menjadi angin lalu seiring dengan dinamika politik saat ini.
Fahd El Fouz Arafiq mengatakan, ”Pertemuan ini adalah momen yang tepat untuk KNPI dan pemuda seluruh Indonesia bersatu. Dampak arus globalisasi sangat mempengaruhi persatuan kepemudaan saat ini, “kita jangan terbawa arus globalisasi, tapi kita pemuda Indonesia harus bisa mempengaruhi arus globalisasi tersebut.
Beliau menambahkan, “Saat ini kita lebih mudah terpengaruh pada suatu hal khususnya efek globalisasi antara lain, perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan sebagainya yang kemudian berpengaruh pada perubahan berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Termasuk KNPI sendiri kena dampaknya”.
Fahd El Fouz Arafiq menegaskan, “saatnya pemuda Indonesia yang mempengaruhi dunia Internasional bukan kita yang dipengaruhi arus globalisasi. Seperti kita ketahui bersama dampak negative dari arus globalisasi adalah, pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan serta kesenjangan sosial. Kalau hidup para pemudanya sudah individualistik otomotatis, pelan tapi pasti rasa nasionalisme kebangsaan kita memudar sehingga mudah di pecah belah. Yang paling pertama di adu domba adalah para pemudanya agar tidak bisa bersatu”.
Melihat sejarah tahun 1928, sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI yang di ikuti saksi sejarah saat itu seperti Sugonda Joyopuspito dari PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia), 2. Mr. Sartono (utusan PPPKI dan PNI Cabang Jakarta), Moh. Yamin (dari Jong Sumateranen Bond), Joko Marsaid perwakilan( Jong Java), Johan Moh. Tajai perwakilan (Jong Islamieten Bond), (Amir Syarifudin perwakilan Jong Batak), (J. Leimena perwakilan dari Jong Ambon), Rohyani perwakilan dari (Pemuda Kaum Betawi), Budi Utomo Cabang Jakarta diwakili oleh Abdurrahman dan banyak tokoh pemuda saat itu hadir mewakili golongannya masing masing. Terciptalah sumpah sakral yaitu sumpah pemuda.
Sebelum lahir sumpah pemuda terjadi tiga kali rapat yaitu Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat ke 3 di gedung Indonesische clubhuis kramat
Dikutip dari kompas.com, Wakil Presiden Boediono pernah mengingatkan pada tahun 2010 bahaya yang bisa terjadi dan menyebabkan tercerai-berainya keutuhan bangsa Indonesia justru di tangan generasi muda mendatang. Penyebabnya adalah karena komitmen Keindonesiaan yang luntur akibat berbagai faktor di antaranya dilindas oleh dampak globalisasi.
"Oleh karena itu, jagalah dan rawatlah negeri yang menakjubkan ini agar jangan sampai tercerai berai justru di tangan generasi muda yang mengambil alih tongkat kepemimpinan generasi yang tua seperti kami ini," tandas Wapres Boediono, saat memberikan sambutan di acara peringatan ke-82 Sumpah Pemuda di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2010).
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz Arafiq menghimbau, “Maka dari itu pemuda Indonesia mari bersatu kembali dalam wadah KNPI satu, untuk persatuan Indonesia yang kokoh, tutupnya.