Fahd A Rafiq Mendukung Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi Produk UMKM

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq mendukung langkah hilirisasi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Fahd A Rafiq Mendukung Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi Produk UMKM
Fahd A Rafiq Mendukung Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi Produk UMKM. Gambar : Dok.Istimewa

BaperaNews - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya hilirisasi seluruh produk mentah di Tanah Air. Presiden tidak ingin hilirisasi hanya berfokus pada industri besar, tetapi juga harus berfokus pada usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, melainkan juga pada produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini untuk meningkatkan kualitas pada lapangan pekerjaannya.

“Hilirisasi itu bukan hanya untuk yang besar-besar, bukan urusan nikel saja, bukan urusan tambang tembaga yang gede-gede, ndak. Yang UKM pun kita harus industrialisasikan, harus hilirisasikan semua produk yang masih mentahan,” ujar Presiden dalam sambutannya saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI), yang digelar di Nusantara Hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz  A Rafiq, mendukung Presiden Jokowi untuk terus mendorong hilirisasi produk UMKM Indonesia, hal tersebut tidak hanya berfokus pada industri besar, diharapkan produk unggulan UMKM Indonesia untuk di ekspor.

“Hilirisasi terus dilakukan oleh Pemerintah, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya hilirasi seluruh produk UMKM di Indonesia, Saya mendukung langkah ini, karena ini dapat meningkatkan kualitas produk-produk, melalui hilirasasikan produk yang masih mentahan, agar dikelola dahulu dalam negeri, dan harapannya dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja.” Ujar Fahd A Rafiq Jumat, (1/9/23).

Fahd A Rafiq juga menambahkan, “Semoga hilirasasi produk UMKM ini dapat berjalan di dalam Negeri, karena kita ketahui ini dapat menambahkan nilai akan meningkatkan penerimaan negara, dan nantinya produk unggulan yang telah dikelola dapat bersaing dipasar ekspor luar negeri.” Tutupnya.

Presiden menegaskan bahwa ia tidak ingin Indonesia terus menerus menjadi pengekspor bahan mentah dan akan terus melakukan hilirisasi meskipun mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. Presiden pun akan menitipkan pesan kepada presiden Indonesia selanjutnya untuk melanjutkan program hilirisasi tersebut.

Berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia akan memiliki pendapatan per kapita hingga USD 10.900 dalam 10 tahun yang akan datang jika program hilirisasi terus dijalankan. Pendapatan tersebut terus meningkat menjadi USD 15.800 dalam 15 tahun dan USD 25.000 pada 2045 mendatang.

Penulis : FNID