Fahd A Rafiq Menanggapi Kualitas Udara Jakarta Nomor 1 Terburuk di Dunia
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq, menanggapi persoalan kualitas udara Jakarta telah menduduki nomor 1 di Dunia pada minggu (13/8).
Bapera News - Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta kembali menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, Minggu (13/8) pagi.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.
Jakarta menempati posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk dengan nilai 170 pada pukul 06.00 WIB. Setelah dua jam berlalu tepatnya pukul 08.00 WIB, nilai tersebut kembali naik yakni pada angka 172.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq, menanggapi persoalan kualitas udara Jakarta telah menduduki nomor 1 di Dunia pada minggu (13/8) kemarin, berdasarkan data pemantau kualiatas udara IQAir, Udara Jakarta di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.
Baca Juga : Presiden Jokowi Uji Coba LRT, Fahd A Rafiq: Harapan Agar Masyarakat Menggunakan Transportasi Massal
“Kualitas udara Jakarta kembali memburuk, setelah menduduki nomor 1 terburuk di Dunia pada minggu kemarin , diketahui berdasarkan data dari IQAir Udara Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat, polusi disebabkan yang ditimbulkan oleh kendaraan dan polusi industri yang ada disekitar Jakarta.” Ujar Fahd El Fouz A Rafiq.
Fahd A Rafiq, “Pemerintah setempat harus segera menindak lajuti perihal kualitas udara buruk di Jakarta, karena ini sangat berdampak untuk kesehatan masyarakat Jakarta maupun sekitarnya, kita harapkan kepada masyarakat juga lebih peduli dengan menggunakan moda trasnportasi umum, untuk mengurangi polusi dari kendaraan pribadi.” Tutupnya
Berbagai upaya untuk mengurangi sumber polusi di Jakarta telah dilakukan. Seperti mengganti bus-bus yang menghasilkan polusi tinggi dengan yang lebih ramah lingkungan, penerapan kebijakan ganjil genap, kebijakan disinsentif tarif parkir bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi, pendataan kawasan, serta perluasan dan optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Baca Juga : Fahd A Rafiq Bicara Indonesia Perkuat Kemitraan Ekonomi Jangka Panjang untuk Rantai Pasok Global