Profil Eny Sagita, Penyanyi Dangdut dengan Jargon Khas 'Assololley'
Dari panggung kecil hingga mendirikan label rekaman, ini dia kisah inspiratif Eny Sagita yang terkenal dengan jargon khas 'Assololley'.

BaperaNews - Eny Sagita, nama yang dikenal luas di dunia dangdut Indonesia, adalah seorang penyanyi sekaligus penulis lagu dengan karier lebih dari dua dekade. Wanita kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, ini menjadi ikon dangdut koplo berkat suara khasnya, jargon "Assololley," serta kontribusinya dalam menciptakan genre unik jaranan dangdut.
Selain perjalanan karier yang penuh prestasi, Eny juga kerap menjadi sorotan publik karena berbagai kontroversi yang mewarnai hidupnya.
Berawal dari panggung-panggung kecil di akhir 1990-an, Eny kini menjadi salah satu sosok berpengaruh di industri musik dangdut.
Tidak hanya sebagai penyanyi, ia juga mendirikan label rekaman sendiri dan memimpin tiga grup musik dangdut. Apa saja pencapaian dan kisah di balik perjalanan kariernya? Berikut ulasannya.
Biodata Lengkap Eny Sagita
- Nama Asli: Eni Setyaningsih
- Nama Panggung: Eny Sagita
- Tempat/Tanggal Lahir: Nganjuk, 14 Desember 1984
- Pekerjaan: Penyanyi dangdut, penulis lagu, produser
- Genre Musik: Dangdut koplo, jaranan dangdut
- Grup Musik: OM Sagita, OM New Scorpio, OM Menthul Music
- Label Rekaman: Eny’s Production
- Jargon Khas: "Assololley," "Icik-icik Ehem"
- Single Populer: Ngamen (25 versi), Oplosan, Korban Janji, Prei Oplosan, Sawangen
- Penghargaan: Nominasi Indonesian Dangdut Awards 2014 untuk kategori Lagu Dangdut Bahasa Daerah Terpopuler
Perjalanan Karier Eny Sagita
Awal Karier dan Popularitas
Eny Sagita memulai perjalanan bermusiknya sejak usia 13 tahun dengan tampil dari panggung ke panggung di daerah Jawa Timur.
Kala itu, ia dikenal sebagai penyanyi dangdut dengan suara serak khas dan aksi panggung yang energik. Popularitasnya mulai meningkat saat ia memperkenalkan jargon "Assololley," yang kemudian menjadi ciri khasnya.
Puncak popularitas Eny terjadi setelah ia merilis lagu Ngamen 5. Lagu ini mendongkrak namanya sebagai salah satu pedangdut koplo yang ikonik. Hingga kini, lagu Ngamen telah dirilis dalam 25 versi berbeda di berbagai album.
Mendirikan Grup Musik
Pada 16 Oktober 2009, Eny mendirikan grup musik Orkes Melayu Sagita (OM Sagita). Grup ini dikenal dengan genre jaranan dangdut, perpaduan musik dangdut koplo dengan seni kuda lumping khas Jawa Timur.
Genre baru ini berhasil membawa Sagita menjadi salah satu orkes melayu paling terkenal di wilayah Pantura.
Selain OM Sagita, Eny juga mendirikan dua grup lainnya: OM New Scorpio dan OM Menthul Music. OM New Scorpio memadukan unsur reggae dalam musiknya, sementara OM Menthul Music tetap fokus pada gaya jaranan dangdut. Salah satu hits populer OM New Scorpio adalah lagu Sawangen, yang dirilis pada 2017.
Kontroversi yang Mewarnai Karier
Konflik dengan Nur Bayan
Pada 2012-2014, Eny terlibat konflik dengan Nur Bayan, pencipta lagu Oplosan. Ia dituduh menyanyikan lagu tersebut tanpa izin. Perseteruan ini berlangsung cukup lama hingga keduanya sepakat berdamai pada awal 2014. Sebagai tanda rekonsiliasi, mereka merilis dua single duet berjudul Sahur Yuk Sahur dan Doremi.
Perseteruan dengan Nella Kharisma
Di tahun 2020, Eny kembali menjadi sorotan setelah menyindir Nella Kharisma melalui unggahan Instagram Story. Ia menuding Nella tidak mengakui kontribusinya di awal karier. Konflik memanas ketika Eny mengancam akan membongkar kebenaran melalui program YouTube-nya, Eny Talkshow.
Perseteruan ini tidak hanya memicu perbincangan di kalangan penggemar, tetapi juga mengembalikan nama Eny ke sorotan media.
Inovasi dan Eksistensi di Masa Pandemi
Di tengah tantangan pandemi, Eny tetap produktif dengan mengembangkan kanal YouTube-nya, Eny Sagita TV. Salah satu program unggulan, Eny Talkshow, mulai ditayangkan pada 18 September 2020. Program ini membahas isu-isu hangat di dunia musik dangdut, khususnya di Jawa Timur.
Selain itu, Eny terus merilis karya-karya baru melalui labelnya, Eny’s Production. Ketekunannya untuk terus berkarya di masa sulit menunjukkan dedikasinya pada dunia musik dangdut.
Pencapaian
Eny Sagita dikenal sebagai pelopor genre jaranan dangdut. Lagu-lagunya tidak hanya populer di Jawa Timur, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Komunitas penggemarnya, Bolone Eny Sagita, menjadi salah satu faktor penting dalam mempertahankan eksistensinya.
Penghargaan dan nominasi yang diraih, seperti di Indonesian Dangdut Awards 2014, menjadi bukti pengakuan industri terhadap karya-karyanya.
Kesimpulan
Eny Sagita adalah sosok seniman yang terus berkarya meski menghadapi berbagai tantangan. Dengan dedikasi tinggi, inovasi tanpa henti, dan keberanian menciptakan genre baru, ia berhasil mengukuhkan diri sebagai ikon dangdut koplo di Indonesia.
Kontroversi yang mewarnai perjalanan kariernya tidak menghalangi Eny untuk terus maju. Namanya akan terus dikenang sebagai pelopor dangdut modern yang berhasil mengangkat budaya lokal ke kancah nasional.
View this post on Instagram