Donald Trump Pernah Ancam Gaza Akan Jadi Seperti Neraka, Kini Los Angeles Alami Kebakaran Hebat
Kebakaran besar melanda Los Angeles, hanguskan 770 hektare dan paksa 179 ribu warga mengungsi. Cuaca ekstrem hambat pemadaman, jadi perhatian internasional.
BaperaNews - Kebakaran hebat di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), telah menimbulkan kerugian besar dan menjadi perhatian internasional.
Dalam waktu bersamaan, pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump tentang Gaza yang pernah diancam akan menjadi "neraka" kembali mencuat di tengah tragedi ini.
Kebakaran besar yang melanda Los Angeles mulai terjadi pada Selasa malam (7/1/2025), menyebar dengan cepat hingga menghanguskan lebih dari 770 hektare lahan, termasuk kawasan permukiman seperti Hollywood Hills dan Pacific Palisades.
Kebakaran Los Angeles mengakibatkan kerusakan ratusan bangunan, dan memaksa lebih dari 179.000 penduduk untuk mengungsi.
Kondisi cuaca yang kering, ditambah angin Santa Ana dengan kecepatan mencapai 160 km/jam, semakin memperburuk situasi.
Petugas pemadam kebakaran terus bekerja keras memadamkan api dengan bantuan peralatan canggih, termasuk helikopter. Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu menghambat proses pemadaman.
Beberapa area, seperti Pacific Palisades, mengalami kerusakan parah, dengan ribuan penduduk dievakuasi dan jalan raya penuh dengan kendaraan yang ditinggalkan.
Menurut Gubernur California Gavin Newsom, lebih dari 1.400 personel pemadam kebakaran telah dikerahkan. Angin kencang juga menyebabkan pemadaman listrik di banyak wilayah, dengan sekitar 167.000 penduduk terdampak.
Di tengah kebakaran ini, perhatian publik kembali tertuju pada pernyataan Donald Trump yang sebelumnya mengancam akan menjadikan Gaza sebagai "neraka".
Pernyataan tersebut disampaikan Trump di Florida pada Selasa (7/1/2025) sebagai tanggapan atas penahanan sandera Israel oleh Hamas.
Baca Juga : Bencana Los Angeles Makin Menggila: Kebakaran Belum Padam, Kini Diteror Tornado Api Firenado
Ia memperingatkan bahwa tindakan keras akan diambil jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, bertepatan dengan pelantikannya sebagai presiden baru AS.
Trump mengklaim bahwa "neraka akan pecah" jika permintaannya diabaikan. Namun, situasi ironis terjadi ketika bukan Gaza, melainkan Los Angeles, yang justru dilanda bencana besar berupa kebakaran hebat.
Proses evakuasi di Los Angeles melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk penghuni panti jompo dan warga lanjut usia di Pacific Palisades. Banyak warga meninggalkan rumah hanya dengan barang-barang yang dapat mereka bawa.
Kelsey Trainor, warga setempat, menggambarkan situasi tersebut sebagai sangat mengerikan, dengan bara api jatuh di sekitar mereka dan jalan-jalan tertutup oleh mobil yang ditinggalkan.
Beberapa selebriti, seperti aktor James Woods, juga membagikan pengalaman mereka di media sosial saat bersiap untuk mengungsi. Sementara itu, studio film dan sekolah-sekolah di wilayah terdampak terpaksa membatalkan aktivitas mereka.
Angin Santa Ana yang kuat dan ketiadaan hujan dalam beberapa bulan terakhir menjadi tantangan utama dalam upaya memadamkan api.
Kecepatan angin diperkirakan meningkat hingga 160 km/jam, menyebabkan kondisi yang semakin sulit. Selain itu, pesawat pemadam kebakaran tidak dapat terbang akibat cuaca ekstrem.
Pemerintah setempat telah meminta bantuan tambahan dari petugas pemadam kebakaran yang sedang tidak bertugas.
Badan Manajemen Darurat Federal juga memberikan hibah untuk mendukung upaya pemadaman. Namun, kerusakan akibat kebakaran ini tetap meluas hingga ke kawasan Malibu.
Baca Juga : Kebakaran Bak 'Neraka' di Los Angeles Kerugian Capai Rp2.447 Triliun