Dilaporkan PN Jakut Ke Bareskrim, Razman Nasution: Kami Tidak Gentar, Sampaikan ke Mereka
Pengacara Razman Nasution dilaporkan PN Jakarta Utara ke Bareskrim atas kericuhan sidang. Ia menegaskan tidak gentar dan siap menghadapi proses hukum.

BaperaNews - Pengacara Razman Arif Nasution bersama tim hukumnya dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara terkait kericuhan yang terjadi dalam persidangan beberapa waktu lalu.
Menanggapi laporan tersebut, pengacara Razman menyatakan bahwa dirinya tidak gentar dan siap menghadapi proses hukum. Ia menegaskan tidak ada alasan untuk meminta maaf karena merasa tidak bersalah.
“Kami merasa tidak bersalah, buat apa kami minta maaf sama dia. Kami berdiri tegak untuk perbaikan hukum di Indonesia, tidak pernah gentar, sampaikan ke mereka. Satu inci pun tidak akan mundur,” ujar Razman saat dikonfirmasi pada Selasa (11/2).
Selain menegaskan kesiapan menghadapi laporan, kasus Razman Nasution juga berlanjut dengan rencana Razman untuk melaporkan balik sejumlah hakim di PN Jakarta Utara. Ia menuding adanya dugaan penyalahgunaan wewenang yang menurutnya merampas kemerdekaan pengacara.
“Nanti kami akan agendakan (laporan), tim kami akan rapat dulu,” kata Razman.
PN Jakarta Utara melaporkan pengacara Razman dengan beberapa pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yaitu:
- Pasal 335 KUHP – perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman kekerasan
- Pasal 207 KUHP – penghinaan terhadap penguasa atau badan hukum
- Pasal 217 KUHP – menghalangi jalannya persidangan
Razman meyakini bahwa tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan oleh penyidik kepolisian.
“Pasal 335 itu pengancaman dengan kekerasan, menghalangi, itu enggak masuk, ya, pasti enggak masuk,” tegasnya.
Baca Juga : Kongres Advokat Indonesia Pecat Pengacara Razman yang Naik Meja
Ia juga membantah bahwa kericuhan dalam persidangan menghambat jalannya sidang. Menurutnya, sidang tetap berlangsung dan berlanjut ke agenda berikutnya.
“Jadi, kalau dibilang sidang itu terhambat tidak berlangsung, itu enggak benar. Karena sidang berlangsung dan akhirnya diketuk palu, sidang dilanjutkan tanggal 20,” ujarnya.
Kericuhan terjadi saat kasus Razman Nasution disidangkan dalam perkara Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Sidang tersebut beragenda pemeriksaan saksi dengan menghadirkan Hotman Paris sebagai saksi pelapor.
Ketegangan muncul ketika Razman menolak keputusan Ketua Majelis Hakim yang memerintahkan agar sidang digelar tertutup. Keputusan tersebut memicu kemarahan Razman hingga hakim meninggalkan ruang sidang.
Setelah itu, Razman mendatangi Hotman yang duduk di kursi saksi. Ia tampak memegang bahu Hotman, namun tangannya langsung ditepis oleh pengacara kondang tersebut. Insiden ini memicu keributan lebih lanjut di ruang sidang.
Di tengah kekacauan, salah satu anggota tim hukum Razman, Firdaus Oiwobo, terlihat naik ke atas meja pengadilan. Beberapa orang di ruangan berupaya meredakan situasi dan menjauhkan Razman dari Hotman.
Kasus Razman Nasution kini memasuki babak baru dengan laporan yang diajukan oleh PN Jakarta Utara serta rencana Razman untuk melaporkan balik sejumlah hakim.
Baca Juga : Tak Terima Keputusan Hakim, Razman Nasution Ngamuk dan Serang Hotman Paris di Ruang Sidang