Digaji Rp 2 Miliar Setahun, Pria Kesal Kerjanya Cuma Makan Siang dan Baca Koran
Seorang pria asal Irlandia kesal karena merasa tak dapat tugas pekerjaan dari kantor meski dirinya tetap digaji Rp 2 Miliar setahun, dirinya protes dan membawa kasus ini ke jalur hukum
BaperaNews - Gaji besar dengan sedikit pekerjaan atau santai ialah impian banyak orang, banyak orang di luar sana yang harus bekerja keras dan menghabiskan banyak waktunya demi bisa mendapat uang, seringkali uang yang didapat dirasa tidak sepadan dengan tenaga yang keluar atau apa yang dikorbankan. Sebab itu, banyak orang yang berharap bisa memiliki pekerjaan santai tapi hidupnya tetap terjamin.
Namun beda dengan kisah Pria ini, ia kesal karena tidak melakukan pekerjaan apapun dengan gajinya yang besar. Ia adalah seorang Manajer Finansial asal Irlandia, bekerja di kereta api nasional setempat, ia komplain karena gaji besar dengan sedikit pekerjaan.
Kisahnya ditulis oleh DailyMailUK pada Selasa (6/12). Pria tersebut bernama Dermot Alastair, komplain karena mendapat diskriminasi Irish Rail di tempat kerjanya. Ia mengklaim telah berhasil membongkar kasus keuangan di tempatnya bekerja pada tahun 2014 lalu. Sejak saat itulah, ia tidak mendapat tugas apapun meski ia tetap digaji USD 128.000 atau Rp 2 Miliar per tahun.
Baca Juga : Punya Bentuk Tubuh Terlalu Seksi, Wanita Ungkap Dipecat Hingga 2 Kali Dari Pekerjaan
Sepanjang hari ketika masuk kantor, ia hanya makan siang, baca koran, dan berdiam diri. Ia merasa bosan karena tak pernah mendapat tugas.
“Saya sampai harus beli dua koran dan terus makan sandwich. Saya kemudian menghidupkan komputer dan membuka email, namun tidak pernah ada tugas masuk untuk saya, rekan saya juga tidak komunikasi dengan saya” ujarnya.
Dermot Alastair mengaku pekerjaannya di kantor hanya makan siang dan baca koran saja, hampir tidak pernah mendapat atau melakukan hal lain. Ia merasa kesal sepanjang hari, karena kerjanya hanya makan siang dan ngemil saja, padahal sebagai Manajer Finansial, ia dulu bertanggung jawab atas uang perusahaan sebesar $ 261 juta atau Rp 4 Triliun pada periode 2000-2007.
Kemudian pada tahun 2013 karirnya menurun, Dermot Alastair merasa makin didiskriminasi setelah ia cuti sakit selama 3 bulan, ia kini bahkan tidak mengelola apapun. Karenanya ia berencana memproses hukum, ia dibayar namun tidak melakukan apapun.
“Saya merasa diisolasi dari lingkungan kantor dan kesempatan lainnya” pungkasnya.
Hingga kini, proses hukum masih bergulir. Tidak dijelaskan secara detail di kantor mana pria tersebut bekerja. Pihak kantornya juga belum memberi tanggapan tentang apa yang dirasakan Dermot Alastair mengenai gaji besar dengan sedikit pekerjaan.
Baca Juga : Viral! Kisah Wanita Nabung 12 Tahun Demi Nikahkan Adiknya