Brimob Hadang Buruh yang Ingin Terobos Tol Berujung Keributan

Aksi demonstrasi buruh di kawasan industri MM 2100 di Bekasi berakhir dengan keributan usai Brimob mengadang massa untuk menerobos masuk jalan tol.

Brimob Hadang Buruh yang Ingin Terobos Tol Berujung Keributan
Brimob Hadang Buruh yang Ingin Terobos Tol Berujung Keributan. Gambar : Dok. Pantau

BaperaNews - Aksi demonstrasi buruh di kawasan industri MM 2100 Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berubah menjadi keributan saat massa buruh berupaya menerobos ke jalan tol.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (30/11) sekitar pukul 10.47 WIB, di mana aksi saling dorong antara buruh dan personel Brimob yang mengawal demonstrasi tak dapat dihindarkan.

Massa buruh yang sudah berkumpul di lokasi sejak pagi berusaha menerobos ke jalan tol, namun aparat keamanan segera mengadang mereka. Insiden saling dorong pun terjadi ketika Brimob berusaha menghalangi massa buruh yang hendak masuk ke jalan tol.

Massa buruh pun meneriaki para personel Brimob sebagai bentuk protes terhadap penghalangan tersebut.

Meski terjadi aksi saling dorong, insiden ini tidak berlangsung lama. Salah satu perwakilan buruh berupaya menenangkan massa yang terlibat keributan dengan Brimob, dengan teriakan, "Tenang... tenang... damai."

Baca Juga : Buruh Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta, Ancam Mogok Kerja Nasional

Seiring dengan kejadian tersebut, informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa massa buruh sebelumnya mengancam untuk menggelar aksi di sejumlah kawasan industri di Indonesia pada Kamis (30/11).

Tuntutan utama mereka adalah agar kepala daerah menaikkan upah. MM 2100 Cikarang, sebagai kawasan industri yang menjadi saksi aksi demo buruh ini, mengalami kekisruhan ketika massa berupaya mencapai jalan tol.

Aparat keamanan, dalam hal ini personel Brimob, berperan penting dalam mengendalikan situasi agar tidak semakin meruncing menjadi bentrokan yang lebih besar.

Sebagai langkah preventif, pemerintah dan pihak terkait perlu menjalin komunikasi yang baik dengan perwakilan buruh, mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka, serta berkomitmen untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Upaya ini dapat mencegah eskalasi konflik dan membangun hubungan yang lebih baik antara buruh, pihak manajemen, dan pemerintah.

Baca Juga : Lihat Mobil Pasang Stiker Sindiran, Polisi Kesal Hingga Tilang Berujung Cekcok