Ayah Kandung Siksa Anak di Pinrang, Disekap, Digantung, dan Disundut Rokok Diduga Kesal terhadap Mantan Istri
Seorang ayah di Pinrang, Sulawesi Selatan, menyiksa anaknya yang berusia 1 tahun selama 16 jam.
BaperaNews - Peristiwa mengejutkan terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Seorang ayah bernama Sandi (25) tega menyiksa dan mengancam anaknya yang masih berusia 1 tahun. Kejadian ini berlangsung selama 16 jam dan berakhir dengan intervensi polisi.
Pada Minggu (4/8) pukul 19.00 WITA, Sandi merekam aksi penyiksaan terhadap anaknya di rumahnya di Desa Massulowalie, Kecamatan Mattiro Sompe.
Video tersebut kemudian beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak Sandi menggantung anaknya dan mengancam akan membunuhnya. Anak malang itu tak henti-hentinya menangis dalam kondisi tergantung.
Dalam unggahan di Twitter, akun @glowingbgt mengungkapkan bahwa sang anak diduga disekap, digantung, dan disundut rokok oleh ayahnya.
"Sakit nya lah yg kau rasa kan nak,habis mukak mu di sunduti rokok sama laki² biadap itu,.masih untung ada nenek mu yg nolongin kau. Kejadian di Pinrang (Digantung, ditendang, disundut roko, disekap 16 jam tanpa makan/susu)," tulis akun @glowingbgt dalam cuitannya di X.
Setelah video penyiksaan tersebut viral, polisi dan warga setempat segera melakukan evakuasi. Proses ini memakan waktu hingga 16 jam. Pada Senin pagi (5/8), polisi berhasil mengevakuasi korban dan menangkap Sandi di rumahnya setelah negosiasi yang alot.
"Selama 16 jam yah dia (pelaku) ini menyandera anaknya. Mulai jam 7 malam (kemarin), sampai 10 pagi tadi," ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Andi Reza Pahlawan.
Setelah diselamatkan, korban yang masih dalam kondisi trauma langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dalam video yang beredar, terlihat Kapolres Pinrang AKBP Andiko Wicaksono menggendong bayi yang sebelumnya digantung oleh Sandi.
Baca Juga: Viral Video Pria Ini Ayunkan Balita secara Brutal, Diketahui Calon Ayah Sambung
"Alhamdulillah anaknya selamat," kata Iptu Andi Reza Pahlawan.
Sandi sendiri terlihat meronta dan menangis saat ditangkap polisi. Dia duduk di kursi plastik di dekat dinding kayu rumahnya, memukulkan kepalanya ke dinding kayu rumah tersebut.
Meskipun beberapa kali mencoba melawan, Sandi akhirnya tidak bisa melawan karena banyak aparat yang memegangnya. Dia kemudian digiring ke Mapolres Pinrang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Belum diketahui secara pasti apa yang memotivasi Sandi melakukan aksi kekerasan terhdap anak tersebut. Namun, diketahui bahwa Sandi dan istrinya telah pisah ranjang hampir setahun.
"Pelaku mengaku kesal terhadap istrinya dan keluarga istrinya. Dia sudah lama pisah ranjang, sudah hampir setahun. Jadi dia tidak mau pisah dengan istrinya (sehingga mengancam anaknya)," papar Reza.
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan Sandi dan berharap ada hukuman yang setimpal untuk pelaku. Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan mental dan dukungan keluarga dalam menghadapi masalah rumah tangga.
Polisi kini fokus pada penyelidikan lebih lanjut untuk memahami latar belakang tindakan pelaku. Sandi akan menjalani proses hukum sesuai dengan perbuatannya. Kasus ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah isu serius yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus.
Baca Juga: Ayah di Bali Perkosa Anak Kandung 5 Kali Hingga Sang Anak Depresi, Diduga Karena Kesepian Menduda