Alasan Erick Thohir Menutup 70 Perusahaan BUMN

70 perusahaan BUMN ditutup oleh Erick Thohir, Ia menjelaskan alasan menutup perusahaan-perusahaan tersebut lantaran sudah tidak beroperasi sejak lama. Berikut informasi lengkapnya!

Alasan Erick Thohir Menutup 70 Perusahaan BUMN
Erick Thohir ketika berpidato. Gambar : bumn.go.id

BaperaNews - Erick Thohir yang merupakan Menteri BUMN menyampaikan bahwa ia telah menutup sebanyak 70 perusahaan pelat merah. Ia mengaku bahwa alasan ia menutup perusahaan-perusahaan tersebut lantaran sudah tidak beroperasi sejak lama.

Dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya yang dilaksanakan pada hari Sabtu (27/11/2021), Erick Thohir mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menutup 70 BUMN.

Menurutnya, sebanyak 70 perusahaan BUMN yang ditutup sudah tidak beroperasi sejak tahun 2008, sehingga sudah tidak dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

Kemudian Erick menjelaskan bahwa apabila sudah tidak beroperasi sejak tahun 2008 maka harus ditutup, karena itu realitas tidak terjadi pemborosan apabila BUMN bisa berkompetisi.

Selain itu, ia melanjutkan bahwa kedepannya ia akan menutup BUMN yang sudah tidak beroperasi. Walaupun demikian, ia memastikan bahwa tidak akan ada pengurangan jumlah tenaga kerja akibat keputusan ini.

Kemudian ia menambahkan bahwa efisiensi akan terus ditekankan ke masing-masing perusahaan pelat merah. Salah satunya yakni industri perbankan yang menutup kantor cabang, namun tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak.

Pada bulan September lalu, Erick Thohir berencana untuk menutup 7 BUMN yang sudah tidak beroperasi. Diketahui, perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari beragam industri seperti penerbangan dan juga konstruksi.

Pada hari Kamis (23/09/2021). Erick Thohir menjelaskan kepada media bahwa saat ini yang perlu ditutup yaitu 7 BUMN yang sudah lama tidak beroperasi. Zalim apabila jadi pemimpin tidak dapat memberikan kepastian.

Adapun nama-nama BUMN yang dibubarkan yaitu PT Industri Gelas (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT PANN (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), serta PT Kertas Leces (Persero).

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga kembali menginstruksikan Erick Thohir guna menutup kembali perusahaan yang sakit. Ia menilai BUMN harus mampu merespons kemajuan zaman dalam perkembangan bisnisnya.

"Kalau pak menteri (BUMN) 'Pak ini ada seperti ini perusahaan kondisinya, BUMN', kalau saya langsung, tutup saja," ujar Jokowi dikutip Kamis (14/10).