407 Warga Garut Terlilit Utang Pinjol Akibat Kebocoran Data

Warga Garut mendadak memiliki utang tak dikenal dari PNM Mekaar, dan kebocoran data menjadi salah satu dugaan penyebabnya.

407 Warga Garut Terlilit Utang Pinjol Akibat Kebocoran Data
407 Warga Garut Terlilit Utang Pinjol Akibat Kebocoran Data. Gambar : Kolase Editor Bapera News Tvonenews/gerbangdesa

BaperaNews - Sebanyak 407 warga Desa Sukabakti, Kabupaten Garut, mendadak memiliki utang di Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar tanpa sebab jelas.

Diduga, hal ini akibat dari kebocoran data pribadi yang dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Penyelidikan dimulai ketika para warga Garut mendadak punya utang ini mengejutkan banyak pihak, khususnya ketika seorang debt collector mendatangi beberapa dari mereka.

"Kami sudah lakukan pendalaman terkait kejadian ini," ungkap Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha pada detikJabar.

Sangat mengherankan bagaimana tiba-tiba warga garut mendadak punya utang yang tidak mereka kenal. Awalnya, warga Desa Sukabakti hanya merasa bingung dengan tagihan kredit fiktif yang datang tanpa sebab. 

Baca Juga : 5 Bulan Tak Digaji, Sekdes di Banten Terjerat Pinjol

Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut oleh pihak desa, ternyata jumlah warga yang mendapat tagihan pinjol mencapai 407 orang. Semua mengaku tidak pernah mengambil pinjaman di PNM Mekaar, memicu dugaan kuat terjadinya kebocoran data.

Menanggapi hal ini, Polisi telah membuka posko pengaduan bagi warga yang merasa dirugikan. "Sampai dengan saat ini, kami masih menunggu pihak-pihak yang akan melaporkan ke kami," lanjut Rohman.

Meski begitu, hingga Rabu (19/7), pihak kepolisian belum menerima laporan resmi dari PNM Mekaar ataupun warga yang merasa dirugikan.

Kebocoran data ini memicu kekhawatiran di kalangan netizen dan menjadi sorotan setelah diunggah ke Twitter. Seorang netizen bahkan menulis, "Data kita ini sebenarnya gimana ya? Disimpan di lemari aja apa ya biar gak bocor."

Berbagai reaksi dan komentar datang beragam, mulai dari kekhawatiran terhadap keamanan data pribadi, hingga kritikan terhadap fungsi Kominfo dalam melindungi data warganya.

"Fungsi Kominfo apa? Isinya orang korupsi, buzzer Rp, looser semua isinya," komentar seorang netizen.

Utang pinjol memang menjadi masalah yang seringkali memunculkan berbagai kasus seperti utang warga Garut ini.

Namun, permasalahan utama sebenarnya adalah kebocoran data yang memungkinkan terjadinya kredit fiktif. Dengan teknologi yang semakin canggih, perlindungan data pribadi harus menjadi prioritas agar tidak terjadi kasus serupa di masa depan. 

Baca Juga : Pinjaman Pribadi Lebih Ngeri Dari Pada Pinjol, Ini Alasannya!