BaperaNews - Jepang telah Inovasi dengan meluncurkan perangkat prototipe jaringan 6G berkecepatan tinggi pertama di dunia bulan lalu. Kecepatannya mencapai 100 gigabit per detik (Gbps), atau 20 kali lebih cepat dari teknologi 5G yang saat ini digunakan. Hal ini menciptakan potensi revolusi baru dalam konektivitas nirkabel.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia belum memastikan apakah negara ini akan mengadopsi teknologi 6G dalam waktu dekat. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail, menekankan bahwa penggunaan teknologi baru harus bijak dan berorientasi pada manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Baca Juga: Mulai Rp750 Ribu, Ini Daftar Harga Paket Internet Starlink di Indonesia
Ismail menyoroti pentingnya membangun infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan, bukan sekadar mengikuti perkembangan teknologi tanpa pertimbangan matang. Dia mengingatkan bahwa investasi besar dalam teknologi baru bisa saja berdampak pada kenaikan tarif internet, yang akan memberatkan masyarakat.
Meskipun Jepang telah membuat terobosan dengan pengujian kecepatan 6G hingga 100 Gbps, perlu dicatat bahwa ini masih dalam tahap prototipe dan bukan merupakan jaringan yang siap digunakan secara komersial.
Tes dilakukan dengan jarak uji coba sejauh 328 kaki (100 meter), dan perangkat prototipe menggunakan pita frekuensi 100 gigahertz (GHz) di dalam ruangan dan 300 GHz di luar ruangan.
Meskipun demikian, hal ini memberikan indikasi potensi besar untuk perkembangan teknologi 6G di masa depan. Saat ini, 5G secara teoritis memiliki kecepatan maksimum 10 Gbps, meskipun dalam praktiknya kecepatan tersebut jauh lebih rendah.
Revolutionary! Jepang memimpin dalam pengembangan teknologi 6G, membawa konektivitas nirkabel ke level berikutnya. Meskipun masih dalam tahap percobaan, langkah ini menandai awal dari kemungkinan revolusi konektivitas yang akan datang.
Baca Juga: Kominfo Bakal Pastikan Internet 5G Meluas ke Seluruh Indonesia