Uya Kuya Dianggap Tak Berempati Gegara Buat Konten di Depan Rumah Korban Kebakaran Los Angeles
Uya Kuya dan Astrid Kuya dikecam setelah membuat konten di depan rumah korban kebakaran di Los Angeles. Mereka meminta maaf dan menjelaskan niat di balik video tersebut.
BaperaNews - Uya Kuya dan istrinya, Astrid Kuya, menuai kritik tajam setelah membuat konten di depan rumah korban kebakaran di Altadena, Los Angeles.
Momen ini menjadi sorotan publik setelah video insiden tersebut viral di media sosial, memicu perdebatan mengenai etika pembuatan konten di tengah situasi duka.
Dalam video yang beredar, pasangan ini sedang merekam wawancara dengan seorang warga negara Indonesia (WNI) di depan sebuah rumah yang hangus terbakar akibat kebakaran di kawasan tersebut.
Pemilik rumah kemudian merekam mereka dan mengunggahnya ke TikTok melalui akun @camr1517. Dalam unggahannya, pemilik rumah menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Uya dan Astrid yang dinilai kurang empati terhadap korban kebakaran.
Menanggapi tuduhan tersebut, Uya Kuya menjelaskan bahwa video itu dibuat untuk memberikan informasi yang valid kepada masyarakat Indonesia.
Ia menyebut banyak informasi palsu atau berbasis kecerdasan buatan (AI) yang beredar mengenai kebakaran Los Angeles.
“Video itu dibuat atas permintaan teman-teman wartawan di Indonesia yang ingin melihat kondisi nyata di sana karena banyak video hoaks dan berbasis AI tentang kebakaran,” kata Uya melalui pesan singkat, Minggu (19/1).
Uya juga menegaskan bahwa lokasi pengambilan video berada di jalan umum, bukan di pekarangan rumah korban. Namun, saat pemilik rumah datang dan menyatakan keberatannya, mereka segera menghentikan rekaman dan menghapus video tersebut.
“Saat kita ditegur oleh yang mengaku pemilik rumah, kita langsung menghentikan rekaman dan menghapusnya. Kejadian itu terjadi beberapa waktu lalu sebelum video viral, dan kami sama sekali tidak mengunggahnya ke media sosial,” jelas Uya.
Baca Juga : Cinta Kuya Tak Terima Korban Kebakaran Los Angeles Dianggap Kena Karma: Mereka Banyak yang Muslim
Lebih lanjut, Uya menduga teguran tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman. Ia menyebut pemilik rumah mungkin tidak memahami bahasa Indonesia yang digunakan selama wawancara berlangsung.
“Mungkin karena mereka tidak mengerti bahasa kita, jadi hanya kita yang ditegur. Padahal, banyak orang lain juga datang mengambil video di lokasi itu,” tambahnya.
Uya juga mengungkapkan bahwa situasi di lokasi kebakaran diperkeruh dengan adanya isu penipuan. Beberapa pihak diduga berpura-pura menjadi korban kebakaran untuk menggalang donasi palsu.
Hal ini, menurut Uya, bisa saja memengaruhi pandangan pemilik rumah terhadap niat mereka.
“Dari komentar di video TikTok asli, mereka menuduh kami sebagai penipu yang berpura-pura menjadi korban kebakaran untuk mengumpulkan donasi pribadi. Hal ini mungkin terjadi karena mereka tidak memahami bahasa kami,” ungkap Uya.
Uya dan Astrid memastikan bahwa video yang mereka rekam telah dihapus dan tidak akan diunggah. Mereka juga telah meminta maaf kepada pemilik rumah atas ketidaknyamanan yang terjadi.
“Kami sudah meminta maaf langsung kepada yang bersangkutan. Pada saat itu, orang tersebut belum ada di lokasi, jadi kami tidak tahu bahwa dia pemilik rumah sebelum dia menegur kami,” kata Uya.
Baca Juga : Aktris Senior Dalyce Curry Ditemukan Tewas di Rumahnya dalam Kebakaran di Los Angeles