Profil The Mercy's, Band Blues Rock yang Legend di Era 70-an

The Mercy's adalah band legendaris asal Medan yang jadi salah satu ikon besar dalam dunia musik Indonesia.

Profil The Mercy's, Band Blues Rock yang Legend di Era 70-an
The Mercy's. Gambar : Dok. Biografi Musik &Film Indonesia

BaperaNews - The Mercy's adalah band legendaris asal Medan yang jadi salah satu ikon besar dalam dunia musik Indonesia.

Dibentuk pada 3 Februari 1965, grup musik ini awalnya bernama Watches sebelum berganti nama menjadi The Mercy's.

Dengan aliran musik pop, rock, country, dan blues, The Mercy's berhasil mencuri perhatian publik di era 1970-an dan mencetak sejarah dalam industri musik Tanah Air.

Band ini tak hanya populer di Indonesia, tapi juga menembus panggung internasional seperti Malaysia dan Vietnam.

Baca Juga: Profil Obbie Messakh Pencipta Lagu 'Kisah Kasih di Sekolah' yang Karyanya Pernah Dibilang Terlalu Cengeng

Profil The Mercy's

  • Nama awal: Watches (1962-1965)
  • Nama baru: The Mercy's (1965-sekarang)
  • Tanggal dan tempat dibentuk: 3 Februari 1965, Medan
  • Genre musik: Pop, rock, blues, country
  • Tahun aktif: 1965 - 1978, 1997
  • Anggota terakhir: 
    • Erwin Harahap – gitar, vokal (1965–1978, 1997)
    • Rinto Harahap – bass, vokal (1967–1978, 1997; meninggal dunia: 2015)
    • Reynold Panggabean – drum, vokal (1969–1978, 1997)
    • Charles Hutagalung – kibor, vokal (1969–1976, 1978, 1997; meninggal dunia: 2001)
    • Albert Sumlang – saksofon, vokal (1972–1974, 1978, 1997; meninggal dunia: 2009)
  • Mantan anggota:
    • Rizal Arzad – gitar, vokal (1965–1972)
    • Meyer Hutabarat – drum, vokal (1965–1968; meninggal tahun 1998)
    • Ucok Harahap – kibor, vokal (1965–1967; meninggal tahun 2009)
    • Darmawi Purba – bass, vokal (1965–1967)
    • Iskandar – kibor, vokal (1967–1969)
    • Sofyan Juned – drum, vokal (1968–1969)
    • Adjie Bandy – violin, saksofon, vokal (1969–1972; meninggal tahun 1992)
    • Yockie Suryo Prayogo – kibor, vokal (1977; meninggal dunia: 2018)

Awal Terbentuknya The Mercy's

The Mercy's bermula dari band bernama Watches yang didirikan Rizal Arsyad dan Erwin Harahap pada tahun 1962 di Medan.

Awalnya beranggotakan enam orang, mereka mengusung gaya musik yang terinspirasi dari band pesta di Jakarta, seperti Noor Bersaudara, Cruss, dan Ceking. 

Namun, nama Watches kemudian diubah menjadi The Mercy's pada 3 Februari 1965 karena Rizal merasa nama tersebut terlalu kebarat-baratan.

Nama The Mercy's sendiri terinspirasi dari mobil Mercedes-Benz yang digemari para anggota band.

Dengan nama baru, The Mercy's mulai tampil di berbagai acara dan pesta.

Gaya musik mereka dipengaruhi oleh band internasional seperti The Beatles, The Bee Gees, dan The Monkees, serta band lokal seperti Koes Plus. 

Namanya Langsung Melejit

Belum ada setahun sejak dibentuk, karier The Mercy's semakin menanjak karena mereka mulai tampil di luar negeri, termasuk di Malaysia dan Vietnam pada akhir 1960-an. 

Meski sempat kehilangan anggota seperti Iskandar dan Sofyan Juned, namun masuknya Charles Hutagalung sebagai keyboardist tetap berhasil membawa kesuksesan besar.

Tidak hanya mengisi kekosongan, Charles juga menciptakan lagu-lagu ikonik seperti Tiada Lagi.

Baca Juga: Profil Denny Caknan: Terjun ke Musik dengan Modal Rp650 Ribu, Kini Bisa Kantongi Miliaran Rupiah

Ketika kembali ke Medan, lagu Tiada Lagi mulai diputar di RRI Medan dan mendapat respons hangat dari pendengar.

Lagu ini melambungkan nama The Mercy's di kancah musik Indonesia.

Kesuksesan tersebut membuka jalan bagi mereka untuk merilis album pertama pada tahun 1971, yang sebagian besar lagunya diciptakan oleh Charles.

Capai Puncak Kejayaan pada 1972

Masa keemasan The Mercy's dimulai setelah mereka pindah ke Jakarta pada tahun 1972.

Di ibu kota, mereka aktif tampil di kelab malam dan mulai merekam album di bawah label Remaco.

Album pertama mereka, yang berisi lagu-lagu seperti Tiada Lagi dan Untukmu, meraih sukses besar dan dianugerahi Golden Record.

Ditinggal Dua Personil 

Namun, popularitas juga membawa tantangan. Beberapa anggota seperti Albert Sumlang dan Charles Hutagalung memutuskan hengkang karena perbedaan visi dan kelelahan.

Albert meninggalkan band ini pada 1974 karena ada permasalah internal band. Sejak itu, The Mercy's pun berjalan hanya dengan empat orang saja. 

Kemudian pada 1976, Charles Hutagulung menyusul Albert usai menyelesaikan beberapa album yang telah menjadi kontrak dengan produser rekaman. 

Pernah Gandeng Keyboardist God Bless untuk Kejar Album

Setelah pincang karena kehilangan dua personil, The Mercy's pun kasak-kusuk berusaha mencari pengganti karena dalam waktu dekat mereka harus segera merampungkan album baru. 

AKhirnya, keyboardist God Bless, Jockie Surjoprajogo digandeng untuk menyelesaikan empat album The Mercy's. 

Formasi Lengkap tapi Fokus dengan Kesibukan Masing-Masing

Pada 1978, Charles Hutagalung dan Albert Sumlang akhirnya kembali gabung dengan The Mercy's dan lahirkan dua album terakhirnya. 

Usai rilis dua album itu, anggota The Mercy's pun sibuk dengan urusan masing-masing.

Charles Hutagalung fokus pada karier solo, sementara Erwin Harahap memilih beralih ke dunia bisnis sebagai pengusaha dan produser rekaman dengan mendirikan perusahaan rekamannya sendiri sambil tetap bersolo karier.

Baca Juga: Profil Nur Afni Octavia, Artis yang Pernah Mengaku Lihat Yesus di Atas Ka'bah

Albert Sumlang lebih banyak terlibat dalam membantu pembuatan album solo penyanyi lain.

Sementara itu, Rinto Harahap mengejar karier sebagai penyanyi solo, mendirikan band Lolypop, serta perusahaan rekaman, selain juga mencipta lagu dan membantu mengorbitkan penyanyi-penyanyi baru. 

Reynold Panggabean memilih untuk membentuk grup musik dangdut yang ia beri nama Orkes Modern Tarantula.

Tak Pernah Umumkan Pembubaran Band

Pada 1997, The Mercy's sempat mengadakan reuni dengan album Reunion Vol. 1 dan Reunion Vol. 2 dengan formasi awal, yaitu  Erwin Harahap, Rinto Harahap, Reynold Panggabean, Charles Hutagalung dan Albert Sumlang.

Usai reuni ini, The Mercy's kembali vakum dan perjalanannya selesai, meski tak secara resmi ada pernyataan pembubaran band. 

Kendati demikian, kini The Mercy's hanya beranggotakan Erwin Harahap dan Reynold Panggabean. 

Pasalnya, Charles, Rinto Harahap, dan Albert Sumlang telah meninggal.

Namun, meski kini The Mercy's tak lagi aktif di panggung hiburan, karya-karyanya tetap eksis, dikenang sebagai salah satu legenda musik Tanah Air. 

Album Studio The Mercy's

  • Volume 1 (1972)
  • Volume 2 (1973)
  • Volume 3 (1973)
  • Volume 4 (1973)
  • Volume 5 (1974)
  • Volume 6 (1974)
  • Volume 7 (1974)
  • Volume 8 (1974)
  • Pop Keroncong Volume 1 (1974)
  • Pop Melayu Volume 1 (1974)
  • Pop Melayu Volume 2 (1974)
  • Merry Christmas And Happy New Year (1974)
  • Volume 9 (1975)
  • Pop Anak-Anak Volume 1 (1975)
  • International Repertoire (1975)
  • Volume 10 (1975)
  • Pop Mandarin (1975)
  • Pop Melayu Volume 3 (1975)
  • Pop Keroncong Volume 2 (1975)
  • The Best of The Mercy's (1975)
  • The Best of The Mercy's Volume 2 (1975)
  • Aneka Ria Pop Volume 1 (1976)
  • Volume 11 (1976)
  • Pop Melayu Volume 4 (1976)
  • The Best of The Mercy's Instrumentalia (1976)
  • The Best of The Mercy's Volume 2 Instrumentalia (1976)
  • Pop Mandarin Instrumentalia (1976)
  • Volume 12 (1977)
  • Pop Melayu Volume 5 (1977)
  • X'mas (1977)
  • Lagu-Lagu Natal bersama The Mercy's (1977)
  • Volume 13 (1977)
  • Mimpi (1977)
  • Lagu-Lagu Natal '78 (1978)
  • Aku Tak Percaya Lagi (1978)
  • Pahlawanku (1978)
  • Pop Melayu Oh, Adinda Sayang '78 (1978)
  • Pop Melayu Volume 2 '79 (1979)
  • The Mercy's '79 (1979)
  • Nikmatilah (1979)
  • Pop Melayu Volume 3 '79 (1979)