10 Sisi Gelap Lumba-lumba di Balik Rupanya yang Menggemaskan

Lumba-lumba dikenal cerdas dan ramah, tetapi tahukah Anda sisi gelap mereka? Dari infanticide hingga perburuan brutal, temukan fakta mengejutkan di sini.

10 Sisi Gelap Lumba-lumba di Balik Rupanya yang Menggemaskan
10 Sisi Gelap Lumba-lumba di Balik Rupanya yang Menggemaskan. Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai

BaperaNews - Lumba-lumba dikenal luas sebagai makhluk laut yang menggemaskan dan cerdas. Dengan senyuman yang seolah ramah dan perilaku yang sering membantu manusia, banyak yang menganggap lumba-lumba sebagai hewan baik hati dan bersahabat.

Namun, di balik penampilan yang memikat, ternyata lumba-lumba memiliki sisi gelap yang jarang diketahui orang. Tidak hanya cerdas, mereka juga dikenal agresif dan kadang bisa menjadi sangat kejam, bahkan terhadap sesama spesiesnya.

Tidak semua orang menyadari bahwa sifat lumba-lumba tidak sepenuhnya lembut. Dalam berbagai kasus, mereka menunjukkan sisi gelap yang mencengangkan, mulai dari perilaku kekerasan, kecenderungan seksual yang tak terduga, hingga metode berburu yang brutal.

Artikel ini mengungkapkan sepuluh sisi gelap lumba-lumba yang bisa mengubah pandangan kita tentang hewan laut ini.

1. Pembunuhan Anak Lumba-lumba

Pembunuhan Anak Lumba-lumbaGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Lumba-lumba jantan terkadang membunuh bayi dari spesiesnya sendiri sebagai bagian dari perilaku reproduktif, yang disebut infanticide, yaitu pembunuhan bayi untuk tujuan tertentu.

Dalam hal ini, alasan utamanya adalah agar induk betina segera siap kawin kembali setelah kehilangan bayinya. Ini menggambarkan sisi egois dan kejam dari lumba-lumba jantan yang hanya berfokus pada kepentingan reproduktifnya.

Penelitian menunjukkan bahwa perilaku ini banyak ditemukan pada lumba-lumba hidung botol. Beberapa kasus melibatkan lumba-lumba jantan dewasa yang menyerang anak-anak dari spesiesnya sendiri hingga menyebabkan kematian.

Fakta ini menunjukkan bahwa di balik senyum ramahnya, lumba-lumba memiliki sisi gelap yang tak terduga.

2. Perilaku Kekerasan dalam Kawin

Perilaku Kekerasan dalam KawinGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Selain infanticide, lumba-lumba jantan kerap menggunakan kekerasan dalam proses kawin. Sekelompok lumba-lumba jantan sering membentuk kawanan untuk memaksa betina melakukan hubungan seksual.

Mereka bahkan bisa mengejar betina selama berminggu-minggu, menggunakan kekerasan fisik dan suara agresif untuk mencegah betina melarikan diri.

Tidak jarang, lumba-lumba jantan memukul betina dengan ekornya atau melakukan gerakan yang mengancam. Perilaku pemaksaan ini menunjukkan bahwa lumba-lumba bisa sangat brutal dalam hal seksualitas.

Meskipun jarang terekspos, fenomena ini menjadi bukti sisi gelap dari hewan laut yang terlihat polos ini.

3. Serangan Terhadap Spesies Lumba-lumba Lain

Serangan Terhadap Spesies Lumba-lumba LainGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Lumba-lumba juga menunjukkan kekerasan terhadap spesies lumba-lumba lainnya. Di Skotlandia, peneliti menemukan beberapa bayi lumba-lumba pelabuhan yang terdampar dengan luka-luka serius dan bekas gigitan.

Awalnya, cedera tersebut dianggap akibat aktivitas manusia, tetapi ternyata disebabkan oleh serangan dari lumba-lumba hidung botol terhadap spesies lain.

Kejadian ini menunjukkan bahwa meskipun lumba-lumba dikenal cerdas dan suka bersosialisasi, mereka juga memiliki naluri agresif. Serangan antarlumba-lumba dari spesies berbeda ini menegaskan bahwa lumba-lumba bukan makhluk yang sepenuhnya damai.

4. Perilaku Kekerasan Terhadap Hewan Lain

Perilaku Kekerasan Terhadap Hewan LainGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Lumba-lumba juga menunjukkan perilaku sadis terhadap mangsanya sebelum memakannya. Misalnya, saat berburu gurita, mereka tidak langsung memakan mangsa, tetapi bermain-main dengan gurita, melemparnya ke udara atau membantingnya ke air berulang kali hingga tubuh gurita terpisah.

Cara berburu ini menunjukkan bahwa lumba-lumba sering kali tidak hanya berburu untuk makan, tetapi juga menjadikan proses itu sebagai permainan. Fakta ini menunjukkan bahwa lumba-lumba bukan hanya makhluk yang terlihat ramah, tetapi juga predator laut yang bisa menjadi sangat kejam.

5. Ketertarikan Seksual terhadap Manusia

Ketertarikan Seksual terhadap ManusiaGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Tidak hanya terhadap sesama lumba-lumba, beberapa lumba-lumba terkadang menunjukkan ketertarikan seksual terhadap manusia. Di beberapa tempat, ada laporan di mana lumba-lumba mencoba “mendekati” perenang atau penyelam dengan cara yang mencurigakan.

Misalnya, sebuah kasus di Inggris mengungkapkan lumba-lumba bernama Georges yang agresif secara seksual terhadap penyelam.

Kasus seperti ini menunjukkan bahwa ketertarikan seksual lumba-lumba kadang-kadang melewati batas alamiah. Meskipun banyak yang menganggap ini sebagai perilaku lucu, hal ini juga menambah panjang daftar sisi gelap dari lumba-lumba.

6. Kelompok yang Agresif

Kelompok yang AgresifGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Lumba-lumba hidup dalam kelompok besar yang sangat kompak. Dalam kondisi tertentu, seperti saat lapar, kelompok ini dapat menjadi sangat agresif. Mereka bekerja sama untuk berburu mangsa dengan agresif, memperlihatkan sisi karnivora yang berbeda dari citra umumnya.

Kemampuan mereka bekerja sama dalam perburuan ini menunjukkan sisi lain dari kecerdasan lumba-lumba, yang sering disalahpahami sebagai keramahan. Kelompok lumba-lumba yang lapar dapat menjadi sangat berbahaya bagi makhluk lain di sekitar mereka.

7. Kecanduan terhadap Racun Ikan Buntal

Kecanduan terhadap Racun Ikan BuntalGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Dalam sebuah dokumenter, lumba-lumba kadang-kadang menunjukkan perilaku “teler” setelah menyentuh ikan buntal. Ikan buntal mengeluarkan racun dalam dosis kecil saat merasa terancam, memberikan efek euforia pada lumba-lumba. Mereka menyentuh ikan buntal berulang kali, tampaknya menikmati sensasi yang ditimbulkan.

Setelah terpapar racun, lumba-lumba sering terlihat mengambang dengan ekspresi bingung atau terpesona pada pantulan dirinya di air. Perilaku ini menunjukkan bahwa lumba-lumba bisa menunjukkan kecenderungan untuk mencari sensasi tertentu, mirip dengan kecanduan pada hewan lain.

8. Gigi Tajam dan Agresivitas

Gigi Tajam dan AgresivitasGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Banyak yang tidak tahu bahwa lumba-lumba memiliki 80 hingga 100 gigi tajam untuk menyerang mangsanya. Lumba-lumba juga pernah dilaporkan melukai manusia yang mencoba berenang terlalu dekat. Meskipun belum ada laporan manusia yang meninggal akibat serangan ini, hal ini tetap menunjukkan sisi gelap lumba-lumba.

Beberapa kasus juga menunjukkan bahwa lumba-lumba dapat menarik manusia ke dalam air, menimbulkan bahaya yang tidak disadari banyak orang. Dengan gigi tajamnya, lumba-lumba dapat melukai makhluk lain, termasuk manusia.

9. Ketajaman Mental Tanpa Tidur

Ketajaman Mental Tanpa TidurGambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Lumba-lumba memiliki kemampuan unik untuk tetap terjaga selama berhari-hari tanpa kehilangan ketajaman mental. Mereka harus tetap sadar karena pernapasan lumba-lumba tidak otomatis, sehingga mereka tidak bisa tertidur sepenuhnya. Kemampuan ini menunjukkan bahwa lumba-lumba memiliki mekanisme bertahan hidup yang kuat.

Ketahanan untuk tetap waspada tanpa tidur ini memungkinkan lumba-lumba selalu siap terhadap ancaman sekitar, menunjukkan bahwa mereka bukan hanya makhluk cerdas tetapi juga sangat tangguh.

10. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi Menular Seksual (IMS)Gambar : BaperaNews/Achmad Rifai

Lumba-lumba juga rentan terinfeksi penyakit menular seksual, seperti kutil kelamin, akibat aktivitas seksual mereka yang tanpa perlindungan. Menurut penelitian, penyakit ini terjadi karena hewan liar tidak menggunakan perlindungan. Beberapa hewan lain, seperti babon dan kelinci, juga dapat terinfeksi IMS.

Fakta ini menunjukkan bahwa lumba-lumba rentan terhadap infeksi yang juga dialami manusia, menambah daftar panjang sisi gelap mereka yang jarang diketahui orang.

Siapa sangka, lumba-lumba yang dikenal ramah dan cerdas memiliki sisi gelap yang mengejutkan. Mulai dari perilaku kekerasan, kecenderungan seksual yang ekstrem, hingga mekanisme bertahan hidup yang unik, lumba-lumba bukan sekadar hewan laut yang menggemaskan.

Sisi gelap lumba-lumba menunjukkan bahwa mereka adalah predator yang kompleks dan tak terduga, mengajarkan kita untuk tidak melihat mereka hanya dari permukaannya.