Rencana Ingin Konser di Hanoi, BLACKPINK Justru Terlibat Kontroversi

Girl Grup Asal Korea Selatan, BLACKPINK berencana akan menggelar konser di Hanoi pada 29-30 Juli 2023, namun kini BLACKPINK terlibat kontroversi Laut China Selatan.

Rencana Ingin Konser di Hanoi, BLACKPINK Justru Terlibat Kontroversi
Konser Blackpink di Hanoi Diambang Batal Usai Adanya Kontroversi Laut China Selatan. Gambar : Instagram.com/@blackpinkofficial

BaperaNews - Promotor konser BLACKPINK di Hanoi, Vietnam meminta maaf karena situs web resmi mereka menampilkan peta yang dipakai Beijing tentang klaimnya atas wilayah Laut China Selatan.

Konser BLACKPINK di Hanoi, Vietnam rencananya digelar pada 29 dan 30 Juli 2023 namun kini terkendala kontroversi BLACKPINK di wilayah tersebut. Diketahui China dan Vietnam sama-sama mengklaim sebuah wilayah di Laut China Selatan sebagai wilayahnya.

Pihak promotor konser BLACKPINK di Vietnam yang menampilkan peta gambar Laut China Selatan menjadi milik China pun ikut terdampak, dianggap tidak menghargai Vietnam yang juga sedang memperebutkan kawasan tersebut.

Jubir Menlu Vietnam Pham Thu Hang menyatakan gambar peta di web resmi promotor konser itu adalah hal yang sensitif dan itu tidak bisa diterima oleh pemerintah Vietnam.

Pham menegaskan promosi yang menyertakan produk atau publikasi sembilan garis putus atau nine dash line di Vietnam adalah pelanggaran. China selama ini memakai sembilan garis putus itu untuk menunjukkan klaimnya atas wilayah Laut China Selatan.

Kementerian Kebudayaan Vietnam juga menyatakan sedang menyelidiki kontroversi BLACKPINK ini. Sementara pihak promotor, IME menyampaikan peta yang tampil di webnya itu sebenarnya tidak menjadi dasar untuk mewakili negara manapun dan pihak IME menghormati kedaulatan serta budaya semua negara.

Baca Juga : Lirik Lagu Flower Jisoo BLACKPINK, Ada Bahasa Indonesia dan Maknanya!

CEO IME Brian Chow menyebut hal ini hanya kesalahpahaman yang merugikan dan pihaknya berjanji mengganti gambar peta tersebut untuk mencegah kesalahpahaman dengan pemerintah agar tidak berlanjut.

Pihaknya hanya ingin mendatangkan BLACKPINK untuk fans Vietnam, tidak ada maksud untuk tidak menghormati kedaulatan negara Vietnam.

Sebelumnya di tahun 2016 Pengadilan Internasional Den Haag Belanda memutuskan klaim China atas Laut China Selatan tidak benar, namun China tidak mau menerima keputusan tersebut dan tetap menerapkan sembilan garis putus sebagai wilayahnya. Vietnam sendiri juga berupaya mempertahankan wilayahnya.

Kontroversi BLACKPINK ini muncul sesaat setelah film Barbie dilarang tayang di Vietnam karena masalah yang sama. Karena ada adegan di film Barbie yang menampilkan sembilan garis putus tersebut. Laut China Selatan saat ini juga menjadi klaim Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei Darussalam.

Fans BLACKPINK di Vietnam berharap kontroversi ini segera usai dan konser BLACKPINK di Hanoi bisa terlaksana dengan baik sesuai yang dijadwalkan tanpa adanya pengaruh maupun gangguan dari masalah politik.

Pihak BLACKPINK sendiri belum memberi komentar secara langsung, manajemen menyerahkan semua masalah ini pada pihak promotor konser yakni IME.

Baca Juga : Berada di Puncak Kesuksesan, Segini Penghasilan Member BLACKPINK!