Puskesmas Hutaimbaru Sosialisasi HIV/AIDS dan DBD

Puskesmas Hutaimbaru lakukan sosialiasi terkait HIV/AIDS dan Demam Berdara (DBD) kepada

Puskesmas Hutaimbaru Sosialisasi HIV/AIDS dan DBD
Puskesmas Hutaimbaru Sosialisasi tentang HIV/AIDS dan DBD. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Kepala Puskesmas Hutaimbaru Binah, SKM menyampaikan kegiatan sosialisasi tentang HIV/AIDS dan DBD sangat penting agar tidak tertular atau terinfeksi.

"Pencegahannya, salah satu adalah setia terhadap pasangan", ujar Binah di Puskesmas Hutaimbaru, pada Rabu (7/9).

Binah juga menjelaskan bahwa gejala penyakit infeksi HIV menjadi AIDS adalah demam, napsu makan menurun, diare terus menerus, dan berat badan menurun drastis.

Berikut Sosialisasi Tentang HIV/AIDS dan DBD di Puskesmas Hutaimbaru :

  1. Penyakit HIV itu adalah suatu penyakit yang menyerang daya tahan tubuh yang penularannya melalui darah, cairan seperma, cairan vagina dan air susu ibu.
  2. HIV tidak menular jika makan bersama, berenang, berjabat tangan, berciuman, dan gigitan serangga atau nyamuk.

AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang akan datang.

Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. 

"Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan  bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai petugas kesehatan", pungkasnya.

Kepala Puskesmas Hutaimbaru Binah menjelaskan, terkait Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorahagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya.

"Penyakit DBD ini ditemukan hampir di seluruh belahan dunia terutama di negara–negara tropik dan subtropik, baik sebagai penyakit endemik maupun epidemik. Kejadian Luar Biasa (KLB) dengue biasanya terjadi di daerah endemik dan berkaitan dengan datangnya musim hujan, sehingga terjadi peningkatan aktifitas vektor dengue pada musim hujan yang dapat menyebabkan terjadinya penularan penyakit DBD pada manusia melalui nyamuk Aedes spp. Sehubungan dengan morbiditas dan mortalitasnya, DBD disebut the most mosquito transmitted disease," jelas Binah. 

Dalam kegiatan sosialisasi tentang HIV/AIDS dan DBD di Puskesmas Hutaimbaru turut hadir juga narasumber penyuluh HIV dari Dinas Kesehatan Paluta Hj. Nurhasia Harahap dan Dewi Sartika Siregar, Kepala Desa mewakili, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kader.

Kontributor : Haryan Harahap