Pria Gantung Diri Di Gresik, Tinggalkan Surat Wasiat Mau Dimakamkan Sebelah Ibu

Seorang pria ditemukan tewas di rumah pamannya di Dusun Ploso, Banjeng Gresik. Dalam penyelidikan, ditemukan surat wasiat yang pria tersebut tulis untuk keluarganya.

Pria Gantung Diri Di Gresik, Tinggalkan Surat Wasiat Mau Dimakamkan Sebelah Ibu
Pria Gantung Diri Di Gresik, Tinggalkan Surat Wasiat Mau Dimakamkan Sebelah Ibu. Gambar : Dok.Detik.com

BaperaNews - Imam ditemukan tewas di rumah pamannya yang bernama Sholeh, di Dusun Ploso, Benjeng Gresik. Pria asal Samarinda Kalimantan timur ini meninggal karena bunuh diri, sebelum pria ini meninggal, Imam meninggalkan sebuah surat wasiat kepada keluarganya.

Pada saat mengevakuasi jenazah korban, pihak kepolisian menemukannya dalam keadaan gantung diri dan ditemukan sebuah kertas yang berisi surat wasiat yang ditulis oleh korban sebelum ia bunuh diri. Surat tersebut bertuliskan permohonan maaf korban kepada keluarga karena ia telah menjadi beban keluarga.

"Di tempat tidur tersebut ada surat yang ditulis korban dengan isi permintaan maaf kepada keluarganya dan tidak mau merepotkan keluarganya," kata Alimin, Sabtu (3/5).

Polisi juga menambahkan dalam surat wasiat dalam kasus pria gantung diri di Gresik tersebut korban meminta maaf kepada Sholeh sang paman yang ia anggap seperti ayah kandungnya sendiri. Korban tak ingin pulang ke Kalimantan timur sebab tak ingin membebani keluarganya disana.

Baca Juga : Mahasiswi UI Bunuh Diri Jelang Wisuda Karena Ingin Persatukan Orang Tua

“Dalam surat wasiat tersebut, korban menuliskan pola HP miliknya agar keluarganya bisa membuka HP miliknya. Supaya keluarga korban bisa membaca surat wasiat yg ditulis oleh korban,” ungkap pihak kepolisian.

Pria bernama Imam, nekat bunuh diri dengan gantung diri lantaran tidak mendapatkan pekerjaan di kota Gresik, diduga depresi kakak dari korban ingin memulangkannya ke Samarinda sebab korban tidak memiliki pekerjaan.

Isi Surat Wasiat Yang ditulis Korban Sebelum Ia Meninggal

Imam meminta maaf kepada keluarganya, terutama untuk kakaknya dan pamanya sudah banyak merepotkanya. Dia juga meminta Tolong jika ia sudah tiada foto surat (wasiat) ini ke mamanya Arsyel dan ibunya. Imam meminta kuburannya dikubur di pinggir ibu Yatimah. 

"Aku minta maaf bila selama ini buat salah. Terutama untuk neng Rati. Maaf yang banyak Terus untuk ayah Sholeh (pamannya) terima kasih sudah mau menerima aku Maaf yang banyak ya yah kalau aku sering buat masalah di sini. Untuk kakak maaf aku sering buat kesal. Tolong kalau aku sudah tiada foto surat (wasiat) ini ke mamanya Arsyel dan ibu," ujar sang korban.