NASA Lakukan Penelitian di Luar Angkasa Guna Menemukan Obat Kanker
NASA melakukan penelitian di luar angkasa dengan tujuan menemukan obat kanker. Simak Berita Selengkapnya!
BaperaNews - NASA telah mengumumkan hasil penelitian mereka di lingkungan luar angkasa yang menjanjikan dalam upaya melawan kanker.
Astronot Frank Rubio, yang juga seorang dokter dan mantan pilot helikopter militer, telah melakukan penelitian kanker saat berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mengorbit sekitar 400 kilometer di atas permukaan Bumi.
Menurut NASA, lingkungan luar angkasa adalah tempat yang unik untuk penelitian, karena sel-sel tubuh menua dengan lebih cepat dan struktur sel-sel tersebut lebih murni.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya gravitasi di luar angkasa, yang membuat sel-sel melayang tanpa bergerombol seperti di Bumi. Kondisi ini memungkinkan para peneliti untuk melakukan analisis yang lebih baik terhadap struktur molekul sel-sel tersebut.
Penelitian yang dilakukan di luar angkasa ini telah menghasilkan kemajuan luar biasa dalam pengembangan obat kanker. Raksasa farmasi Merck telah melakukan penelitian di ISS dengan obat antikanker Keytruda.
Mereka menemukan bahwa kristal yang digunakan dalam pembuatan obat tersebut terbentuk lebih cepat dan lebih baik di luar angkasa dibandingkan di Bumi.
Hasil ini membuka potensi untuk mengembangkan obat kanker yang lebih efektif dan dapat diberikan melalui injeksi, menggantikan prosedur kemoterapi yang memakan waktu lama dan menyakitkan.
Baca Juga : Pertama di Dunia, Inggris Buat Obat Suntik Kanker yang Bikin Terapi Hanya 7 Menit
Meskipun demikian, diperlukan waktu bertahun-tahun antara penelitian di luar angkasa dan ketersediaan obat yang dikembangkan di sana secara luas. Namun, NASA dan para peneliti terus berupaya untuk mempercepat proses ini dalam upaya memerangi penyakit mematikan ini.
Penelitian kanker di ruang angkasa telah dimulai lebih dari empat dekade yang lalu, namun mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden AS Joe Biden meluncurkan inisiatif "Cancer Moonshot" pada 2016 dengan tujuan mengurangi separuh angka kematian akibat kanker untuk 25 tahun mendatang. Inisiatif ini menjadi prioritas bagi Biden, yang kehilangan putranya, Beau, karena kanker otak pada 2015.
Gedung Putih berharap inisiatif "Moonshot" ini dapat menyelamatkan empat juta nyawa dan mengubah paradigma dalam perang melawan kanker, penyebab kematian terbesar kedua di AS setelah penyakit jantung.
Baca Juga : NASA Akan Bangun Rumah di Bulan!