Musisi Sista Khalifa Diduga Lakukan Penistaan Agama, Netizen Geram!
Musisi Sista Khalifa menuai kecaman usai diduga menistakan agama Islam melalui lirik dan visual yang dianggap tidak pantas. Netizen ramai-ramai melaporkan konten tersebut.
BaperaNews - Musisi Sista Khalifa kini menjadi pusat perhatian publik usai diduga melakukan penistaan agama Islam, yang memicu gelombang kemarahan di kalangan netizen.
Isu ini pertama kali mencuat melalui media sosial X (sebelumnya Twitter), saat akun @tanya*** mengunggah informasi terkait aksi kontroversial musisi tersebut. Hingga kini, lebih dari 37 ribu pengguna media sosial telah menyoroti persoalan ini.
Kontroversi Lagu dan Penggunaan Atribut Islam
Sista Khalifa dituding menistakan agama Islam karena menggunakan atribut dan istilah yang dianggap sakral oleh umat Muslim.
Beberapa lagunya memuat istilah keagamaan, seperti "Astaghfirullah," "I Am Allah," "Mohammed Coming," hingga "Aisha." Lagu-lagu ini memicu kritik lantaran istilah-istilah tersebut dianggap ditempatkan dalam konteks yang tidak pantas oleh sebagian besar netizen.
Salah satu lagu yang paling mendapat perhatian negatif adalah "Allah is Black Trans Woman." Judul dan lirik dalam lagu ini dianggap menyinggung Islam secara langsung, memperbesar reaksi dan protes dari para pengguna media sosial.
Penampilan yang Dianggap Menyimpang
Selain lirik-lagunya, penampilan Sista Khalifa juga menjadi sorotan. Sang musisi sering tampil mengenakan penutup kepala mirip hijab, tetapi dipadukan dengan busana yang dinilai terlalu seksi.
Dalam beberapa video musiknya, latar belakang berupa masjid digunakan sambil mengenakan pakaian yang dianggap tidak sesuai dengan norma keagamaan.
Penggunaan simbol-simbol Islam dalam video musik ini menuai kritik keras, dan banyak yang menganggap aksinya tidak menghormati simbol keagamaan tersebut, yang memperbesar kemarahan publik.
Baca Juga : Kasus Dugaan Penistaan Agama Wanda Hara: Apa yang Terjadi?
Reaksi Keras Netizen di Media Sosial
Netizen bergerak aktif menyuarakan protes terhadap kontroversi yang ditimbulkan oleh Sista Khalifa. Banyak pengguna media sosial mengecam tindakan sang musisi, bahkan sejumlah netizen telah melaporkan konten tersebut di berbagai platform musik, seperti Spotify dan Apple Music.
Langkah ini bertujuan mendesak platform streaming musik untuk mempertimbangkan kembali ketersediaan lagu-lagu Sista Khalifa yang dianggap tidak menghormati keyakinan umat Islam.
Sebagian netizen juga mengajak sesama pengguna untuk melaporkan konten tersebut agar dapat segera dihapus dari layanan streaming musik.
Gelombang protes ini menunjukkan bahwa banyak pihak merasa tersinggung dengan konten dan penampilan Sista Khalifa, yang dinilai tidak menghormati nilai-nilai keagamaan.
Lirik Lagu yang Kontroversial
Lirik-lirik lagu Sista Khalifa menjadi salah satu pemicu utama kontroversi. Dalam lagu "I Am Allah," misalnya, sang musisi disebut menyanyikan lirik yang menyatakan dirinya sebagai Tuhan dan meminta orang-orang untuk menyembahnya.
Hal ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai agama, yang semakin memperkeruh kemarahan publik.
Lirik seperti ini menjadi alasan bagi banyak netizen untuk melaporkan lagu-lagu tersebut di platform streaming musik, dengan tujuan membatasi penyebarannya agar tidak memicu respons yang lebih luas di kalangan umat Muslim.
Tindakan Selanjutnya dari Netizen
Menanggapi dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Sista Khalifa, sejumlah netizen menggalang dukungan untuk melaporkan lagu-lagunya.
Komentar-komentar di media sosial menekankan pentingnya mengambil tindakan untuk menurunkan konten yang dianggap menyinggung keyakinan agama, demi menjaga keharmonisan sosial dan menghormati kepercayaan umat Muslim.
Aksi ini tidak hanya terjadi di platform X, tetapi juga merambah ke Instagram dan TikTok, di mana berbagai komentar dan unggahan tentang tindakan Sista Khalifa terus bermunculan.
Gelombang laporan dan desakan dari netizen ini menunjukkan betapa sensitifnya masyarakat terhadap isu yang menyangkut simbol-simbol agama.
Baca Juga : Konten Kreator Galih Loss Ditangkap Polisi Gegara Kasus Penistaan Agama