Profil Maya Rumantir, Diva Era 80-an yang Terjun ke Dunia Politik & Punya Segudang Prestasi
Maya Rumantir adalah model, penyanyi, dan aktris Indonesia keturunan Minahasa, Sulawesi Utara yang eksis pada era 1980-an.

BaperaNews - Maya Rumantir adalah seorang model, penyanyi, dan aktris Indonesia keturunan Minahasa, Sulawesi Utara yang eksis pada era 1980-an.
Namun perjalanan karier perempuan yang memiliki nama asli Maya Olivia Rumantir ini tidak berhenti hanya di dunia entertain saja.
Ia memperluas kiprahnya dengan memasuki dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Sulawesi Utara periode 2014-2019.
Baca Juga: Profil Kugiran Masdo, Band Asal Malaysia yang Lantunkan Lagu 'Dinda Jangan Marah-Marah'
Biodata Maya Rumantir
- Nama: Maya Rumantir
- Nama Lengkap: Maya Olivia Rumantir
- Tempat Lahir: Ujung Pandang
- Tanggal Lahir: 1964-04-02
- Suami: Takala Gerald Manumpak Hutasoit
- Anak: 1
Lulusan S3 Universitas Colombia
Maya Olivia Rumantir lahir di Ujung Pandang pada 2 April 1964. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni, menyelesaikan S2 dalam Bisnis Pendidikan dari University of America, New Orleans, Louisiana, USA.
Sementara S3-nya ia tuntaskan di jurusan Administrasi Masyarakat di Universitas Columbia, Metaire, Louisiana, USA.
Maya dikenal memiliki keturunan Minahasa dari Sulawesi Utara dan telah menjadi bagian penting dari perjalanan politik Indonesia.
Perjalanan Karier Maya Rumantir di Dunia Entertain
Maya Rumantir memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 1980-an, saat ia terpilih sebagai Queen of BASF Indonesia. Sejak saat itu, kariernya sebagai model dan penyanyi mulai meroket.
Pada tahun 1985–1986, ia menerima penghargaan bergengsi berupa Golden Record untuk kategori penyanyi pop.
Selain sebagai penyanyi, Maya juga sukses di dunia modeling dan mendapat penghargaan sebagai The Best Indonesian Photo Model pada 1988.
Sebagai artis yang multitalenta, Maya Rumantir berhasil menunjukkan bahwa dirinya mampu bersinar di berbagai bidang seni.
Perjalanan Maya di dunia akting juga patut diperhitungkan, terutama dengan perannya yang legendaris dalam film Cinta di Balik Noda pada 1984.
Keberhasilan film tersebut berhasil membawa nama Maya sebagai salah satu aktris terkemuka pada masanya.
Aktif di Berbagai Kegiatan Sosial dalam Negeri
Maya Rumantir dikenal bukan hanya sebagai artis, tetapi juga sebagai figur yang peduli terhadap isu-isu sosial.
Ia mendirikan Yayasan Maya Bhakti Pertiwi dan Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia (IPSDM) Maya Gita.
Yayasan ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial, mulai dari pendidikan, pelatihan sumber daya manusia, hingga bantuan kemanusiaan di Indonesia.
Melalui yayasan tersebut, Maya telah menginspirasi banyak orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Profil Aftershine Grup Musik Asal Sleman yang Nyanyikan Lagu 'Yowes Modaro'
Berkontribusi dalam Misi Kemanusiaan Internasional
Tidak hanya di dalam negeri, Maya juga berperan aktif dalam kegiatan internasional. Ia pernah berkontribusi dalam misi kemanusiaan di Calcutta, India, dan Amerika Serikat.
Kegiatannya di bidang sosial membuatnya mendapatkan sejumlah penghargaan, seperti POSSPARD untuk kepemimpinan manajerial unggul (1993) dan Duta Perdamaian dari Universal Peace in Consultative Ecosoc, United Nations (2012).
Dengan peranannya di berbagai misi sosial internasional, Maya Rumantir semakin membuktikan bahwa keberhasilan di dunia hiburan dan politik tidak menghalangi dirinya untuk aktif dalam pelayanan sosial.
Terjun ke Dunia Politik
Pada 2014, Maya Rumantir memutuskan untuk memasuki dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sulawesi Utara.
Ia berhasil meraih suara sebanyak 206.946 suara, membuatnya melenggang mulus ke Senayan.
Maya kembali terpilih sebagai DPD RI pada pemilu 2019 untuk periode jabatan 2019-2024.
Saat pemilihan tahun 2024, Maya Rumantir terpilih lagi sebagai anggota DPD RI untuk periode 2024-2029, dengan perolehan suara terbanyak di dapil Sulawesi Utara.
Masuknya Maya Rumantir ke dunia politik diklaim Maya tidak hanya karena keinginan pribadi, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Sulawesi Utara.
Selain sebagai anggota DPD, Maya pernah maju dalam Pilkada Sulawesi Utara 2015 sebagai calon gubernur bersama pasangannya Glenny Kairupan, namun gagal lolos.
Kantongi Banyak Penghargaan Bergengsi di Berbagai Bidang
Sepanjang kariernya, Maya Rumantir telah menerima berbagai penghargaan di bidang seni, sosial, dan politik.
Di bidang tarik suara, ia mendapatkan Golden Record (1985–1986) dan terpilih sebagai Penyanyi Cilik Favorit pada 1976.
Selain itu, kontribusinya di dunia model diakui dengan penghargaan The Best Indonesian Photo Model pada 1988.
Berbagai penghargaan ini menunjukkan bahwa Maya Rumantir bukan hanya sukses dalam dunia seni, tetapi juga diakui di dunia sosial dan politik.
Penghargaan lain yang ia raih di antaranya adalah Leadership Achievement Development Award (1995), The Achievement Award Business Women (1995), dan Miss Culture Indonesia (1994).
Di bidang sosial, ia dinobatkan sebagai Wanita Peduli Lingkungan (1994) serta menerima penghargaan Kesadaran Sosial Indonesia dari Lembaga Kesadaran Sosial (2001).
Semua penghargaan ini merupakan bukti dari dedikasi Maya Rumantir dalam berbagai bidang yang telah dilaluinya.
Diskografi Maya Rumantir
- Rindunya Hatiku (1981)
- Hatiku Masih Rindu (1982)
- Daun-daun Kering (1982)
- Hatimu Hatiku (bersama Roy Rumantir, 1983)
- Terlena (1983)
- Karnamu (1983)
- Siapakah Dirimu (1983)
- Kau yang di Sana (1983)
- Bukan Salahku, Bukan Juga Salahmu (1984)
- Manis di Bibir, Pahit di Hati (1984)
- Mengapa Kau Lakukan (1986)
- Indonesia Bersinar, Dunia Bersinar (2012)
- Mungkin Kau Sengaja
- Tak Sendiri Lagi
- Dihatinya Masih Ada Rindu
- Piye-Piye
- Bimbang Duet Rano Karno
View this post on Instagram