Kemenkes Pastikan Wabah Antraks Tidak Menular Antar Manusia

Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa antraks tidak dapat menular dari manusia ke manusia. Simak selengkapnya!

Kemenkes Pastikan Wabah Antraks Tidak Menular Antar Manusia
Kemenkes Pastikan Wabah Antraks Tidak Menular Antar Manusia. Gambar : Kreator BaperaNews via Canva.com

BaperaNews - Kasus antraks yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta membuat masyarakat cemas. Terlebih kasus antraks telah menelan korban jiwa dan menyebabkan puluhan lainnya harus mendapat perawatan medis.

Salah satu kekhawatiran yang dirasakan masyarakat ialah jika terjadi penularan antraks dari orang di sekitar mereka. Kementerian Kesehatan menegaskan wabah antraks tidak bisa menular dari manusia ke manusia.

“Ini penyakit zoonosis, penularan antraks tidak dari manusia ke manusia. Tak perlu karantina” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi hari Kamis (6/7).

Lebih lanjut, Imran menjelaskan, wabah antraks disebabkan oleh bakteri yang disebut Bacillus Anthracis dimana ketika bakteri tersebut terpapar udara akan membentuk spora sebagai pelindungnya dan bakteri bisa bertahan puluhan tahun di berbagai kondisi.

Untuk penularan antraks kepada manusia terjadi dari kontak langsung dengan kulit, ketika terhirup, atau ketika manusia makan daging hewan ternak yang terinfeksi wabah antraks. 

Baca Juga : Kementan Isolasi Wilayah di Batam Usai Adanya Virus Demam Babi Afrika

“Jadi bisa langsung dari tanah yang ada spora bakterinya, itu yang bisa menular ke manusia. Bisa juga masuk dari kontak dengan hewan yang sakit, hewannya sakit dan dimakan dagingnya oleh manusia” lanjutnya.

Antraks terbagi menjadi 4 tipe yaitu di saluran pencernaan, paru-paru, injeksi, dan kulit.

“Yang paling banyak terjadi di Indonesia ialah antraks tipe kulit. Untuk yang pernapasan itu yang paling mematikan” pungkas Imran.

Maka masyarakat di daerah endemis dihimbau untuk lebih waspada pada resiko penularan antraks dan gejala yang muncul. Jika ada hewan ternak yang sakit atau mati mendadak langsung lapor pada dinas terkait, hindari memakan daging hewan ternak yang sakit agar bisa terhindar dari wabah antraks.

Hewan ternak yang terjangkit antraks biasanya mengalami demam tinggi, gelisah, sulit bernapas, kemudian kejang, banyak merebahkan tubuh, dan kemudian mati. Tidak jarang hewan ternak juga mati mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis.

Sedangkan manusia yang terpapar antraks muncul gejala mual, muntah, diare yang kadang disertai darah. Ada juga yang memiliki gejala sakit saluran pernapasan berupa radang tenggorokan, sesak nafas, dan sulit bernapas.

Kasus antraks memang tidak bisa menular dari manusia ke manusia, namun bisa menular dari hewan ternak ke manusia. Maka perlu memastikan hewan ternak yang dimiliki dalam kondisi sehat dan telah mendapat vaksin sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga : Hati-Hati! Jakarta Berisiko Kena Wabah Rabies