Jokowi Stop Liga 1 Usai Ratusan Orang Tewas Saat Laga Arema FC Vs Persebaya
Jokowi perintahkan PSSI menghentikan kompetisi Liga 1 usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang, Menpora, Kapolri dan PSSI diminta untuk mengevaluasi kejadian tersebut
BaperaNews - Presiden Jokowi mengambil langkah tegas untuk memerintahkan PSSI menghentikan kompetisi Sepakbola Liga 1 usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang kala Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Jokowi meminta PSSI untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 dan melakukan evaluasi serta perbaikan prosedur pengamanan agar insiden Kanjuruhan tak kembali terulang.
"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan" ungkap Jokowi lewat YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10).
Jokowi juga mengungkapkan bela sungkawa atas kejadian yang menewaskan ratusan orang ini, dan sangat menyayangkan kejadian ini bisa terjadi.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meningagal nya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur" tutu Jokowi.
Atas kejadian ini, Jokowi meminta berbagai pihak seperti Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk mengevaluasi tragedi Kanjuruhan ini.
"Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya," Ungkap Jokowi.
Baca Juga : Kronologi Tewasnya 174 Suporter Usai Laga Arema FC Vs Persebaya
Jokowi juga meminta secara khusus agar Kapolri dapat melakukan investigasi lebih jauh terkait insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu (1/9) malam.
"Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," tegas Jokowi.
Presiden Jokowi menyesalkan kejadian berdarah yang terjadi kala laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, ia berharap tragedi sepakbola ini menjadi yang terakhir yang terjadi.
"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," Jelas Jokowi.
Sebelumnya, Insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur terjadi kala suporter tak terima atas kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Suporter Arema rusuh dan masuk kedalam stadion setelah laga selesai.
Suporter Arema terlihat mengejar dan mencari pemain Persebaya Surabaya, hingga akhirnya situasi tak terkendali dan polisi menembakan gas air mata. Suporter pun panik karena menghirup gas air mata, mereka berdesakan keluar stadion hingga akhirnya menewaskan sekitar 130 orang dan korban luka mencapai 180 orang.
Baca Juga : Timor Leste Mundur dari Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Tak Punya Uang Untuk Berangkat