Hadapi Krisis Baru, Generasi Kaum Rebahan Muncul Di China

Saat ini China sedang menghadapi krisis baru, muda mudi di negara tersebut memilih untuk rebahan ketika menghadapi kondisi yang buruk.

Hadapi Krisis Baru, Generasi Kaum Rebahan Muncul Di China
China dihadapi krisis baru dengan generasi kaum rebahan. Gambar : unsplash.com/Dok. Bruce Mars

BaperaNews - China berhadapan dengan krisis baru, kaum muda mudi di Negara tersebut lebih memilih untuk “Rebahan” ketika berhadapan dengan kondisi yang buruk.

Sejumlah muda mudi di China lebih memilih rebahan, yakni menyerah ketika menghadapi kondisi sulit, di China, istilah tersebut dikenal dengan sebutan “Bailan”. “Bailan” artinya “biarkan membusuk”, gerakan ini muncul karena anak muda di China merasa tidak memiliki daya dan kekuatan untuk merespon tekanan dan memenuhi ekspektasi di Negara tersebut.

Daripada berusaha keras untuk memenuhi tuntutan sosial, mereka memilih dirinya membusuk, menyerah dengan ekspektasi tinggi yang diberikan masyarakat dan orang tua. Salah satu anak muda China bernama Yan Jie (28) mengaku ikut membiasakan diri dengan gaya hidup rebahan ini.

“Saya adalah Bailan, tinggalkan saya sendiri” tulisnya di depan pintu kamarnya, yang saat ini tinggal bersama temannya mencap dirinya sendiri sebagai orang yang pemalas dan memakai kata Bailan.

“Ketika saya diberi tugas di kantor, saya berusaha mengabaikan, jika saya dipaksa mengerjakan sesuatu, saya melakukannya tapi tidak serius. Ketika orang tua bertanya kapan saya menikah, saya menjawab, biarkan waktu yang menjawab” ujarnya.

Baca Juga : Makanan Ciri Khas Korea Selatan Kimchi Terancam Hilang, Ini Penyebabnya!

Yan Jie mengaku memilih untuk jadi kaum rebahan karena ekspektasi pekerjaan di negaranya yang tinggi, semua dituntut untuk sempurna, termasuk harga rumah yang tinggi. Daripada harus berlelah-lelah memenuhi standar ini, ia memutuskan untuk mengabaikannya.

Ia merasa lebih nyaman dengan gaya hidup santainya, memberinya banyak waktu untuk melakukan hobinya. “Sejak kecil saya diajari agar rajin dan tidak menyerah, tapi ketika dewasa saya menemukan ini sangat melelahkan, kenapa kita tidak boleh hidup lebih santai, kenapa harus selalu bertarung untuk jadi lebih baik? Pungkasnya.

Gerakan Bailan inipun viral di China, di media sosial China, Xiaohongshu, pencarian Bailan menampilkan 2,3 juta lebih. Video tentang Bailan kini juga menjadi salah satu yang terpopuler di China.

Aksi Bailan (rebahan) ini disebut terjadi karena generasi muda merasa tertekan dengan tuntutan hidup dan tekanan sosial, karena selama beberapa tahun terakhir, orang-orang terlalu ambisius.

“Semua orang tampak ambisius, ingin punya banyak uang atau jadi pemimpin terbaik” ujar Profesor Yu Hai dari Universitas Fudan.

Namun Yu Hai menilai perilaku pesimis generasi muda ini China bisa berbahaya untuk perekonomian China di masa depan.

Baca Juga : Elon Musk Ribut Dengan Zelensky Usai Sarankan Perdamaian Rusia-Ukraina