Gak Terima Ibunya Disalahkan, Anak Guru Ngamuk ke Ortu Siswa SD Medan yang Duduk di Lantai gegara Telat Bayar SPP

Kasus viral siswa SD di Medan yang diminta duduk di lantai saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung kini memasuki babak baru.

Gak Terima Ibunya Disalahkan, Anak Guru Ngamuk ke Ortu Siswa SD Medan yang Duduk di Lantai gegara Telat Bayar SPP
Gak Terima Ibunya Disalahkan, Anak Guru Ngamuk ke Ortu Siswa SD Medan yang Duduk di Lantai gegara Telat Bayar SPP. Gambar: Tangkapan Layar IG/@medsos_rame

BaperaNews - Kasus viral siswa SD di Medan yang diminta duduk di lantai saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung kini memasuki babak baru. Hal ini lantaran anak dari guru yang diduga terlibat dalam kejadian ini tak terima ibunya diviralkan.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak seorang perempuan menggunakan baju warna hijau dan hijab cokelat marah-marah ke orang tua siswa dan meminta penjelasan terkait persoalan yang sedang terjadi. 

Baca Juga: Siswa SD di Medan Disuruh Duduk di Lantai Selama 3 Hari Gegara Tunggak SPP

Diketahui anak tersebut tak terima ibunya diviralkan dan dituduh bersalah atas kejadian ini. 

“Maaf bu, saya tidak terima, tidak bisa. Silakan jelaskan, ibu ini hanya cuap-cuap,” katanya.

Sementara itu terlihat juga beberapa orang tua siswa lainnya ikut menenangkan si anak tersebut. Cekcok antara anak guru SD dan orang tua murid yang dihukum duduk di lantai itu baru selesai usai dipisahkan oleh salah satu anggota polisi. 

Duduk Perkara

Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan video yang memperlihatkan seorang siswa SD dihukum duduk di lantai saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. 

Diketahui, siswa itu berinisial IM dan duduk di kelas 4 SD di Yayasan Abdi Sukma. Kejadian ini terungkap setelah IM mengaku kepada ibunya, Kamelia jika dirinya diminta untuk duduk di lantai dan dipermalukan di depan teman-temannya. 

Baca Juga: Viral Kereta Api New Generation Nyangkut di Terowongan Gumitir, KAI Buka Suara

Anak tersebut merasa malu hingga tidak ingin sekolah. Pada saat mediasi, Kamelia menjelaskan bahwa hukuman itu berlangsung selama tiga hari berturut-turut.

Mendengar pengakuan sang anak, Kamelia memutuskan untuk datang langsung ke kelas anaknya. Benar saja, saat Kamelia datang, ia melihat anaknya sedang duduk di lantai. 

Sudah Ada Mediasi

Sebelum anak guru SD itu marah-marah, mediasi telah dilakukan pada Sabtu (11/1) oleh pihak yayasan dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara untuk menyelesaikan konflik. 

Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk berdamai. Namun, Kamelia tetap memutuskan untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain karena trauma yang dialami oleh IM.

Meski permasalahan dianggap selesai, ketegangan meningkat ketika anak guru yang bersangkutan merasa tidak terima ibunya diviralkan.

Ia menantang Kamelia dengan meminta bukti bahwa IM dihukum duduk di lantai. 

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)