Fakta-Fakta Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi
Terungkap fakta terbaru tentang kasus pembunuhan berantai di Bekasi yang dilakukan oleh Wowon cs, para tersangka memberikan racun tikus kepada korban.
BaperaNews - Heboh kematian satu keluarga di Bantar Gerbang, Bekasi. Kasus ini jadi tabir pembuka tindak pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan (Aki), Solihin (Duloh), dan Dede.
Ketiga pelaku pembunuhan berantai di Bekasi tersebut telah ditangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya usai melakukan serangkaian pemeriksaan mulai dari mengumpulkan keterangan saksi hingga barang bukti terkait kasus pembunuhan berantai di Bekasi.
Oleh karena itu, yuk simak fakta - fakta kasus pembunuhan berantai Wowon cs di Bekasi yang telah dirangkum oleh Tim Redaksi Bapera News.
Berikut Fakta Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs di Bekasi.
- Satu keluarga di Bekasi tewas diracun
Satu keluarga di Bekasi yang tewas bersama pertama kali ditemukan dalam kondisi tidur dengan mulut berbusa di rumah kontrakan pada Kamis (12/1), awalnya korban diduga keracunan. Namun usai diselidiki, ternyata para korban tewas karena sengaja diracun, diberi racun yang dicampur di kopi.
Hasil laboratorium menunjukkan racun yang dipakai ialah racun tikus atau pestisida. Korban yang tewas ialah Maimunah, Ridwan Abdul, dan Riswandi.
Korban Neng Ayu selamat dan menjalani perawatan di rumah sakit. Selain diracun, ketiga tersangka ternyata juga mencekik korban agar korban makin cepat mati.
- Modus supranatural
Para tersangka mengaku mereka melakukan pembunuhan berantai karena ingin memperkaya diri atau mencari uang lewat supranatural.
“Mereka melakukan pembunuhan berantai dengan keinginan menjadi orang sukses atau kaya, endingnya ialah mereka mengambil uang korban yang terkena tipu daya mereka” terang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Wowon cs tidak segan menghabisi nyawa siapapun yang mengetahui aksinya termasuk keluarganya sendiri, inilah yang membuat sekeluarga di Bekasi tewas.
Diketahui korban Maemunah ialah istri tersangka Wowon, dan korban Ridwan dan Riswandi ialah anak tiri Wowon, sementara Neng Ayu ialah anak kandung Wowon dengan Maemunah.
Dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi ini, Duloh mengaku bisa menggandakan kekayaan seseorang, Duloh meminta Wowon mencari korban. Duloh yang eksekusi untuk minum racun.
Baca Juga : Kasus Pembunuhan Berantai Di Argentina: Pelaku Bunuh Korban Tiap Rabu Atau Kamis
- Tersangka Dede sempat ikut minum racun
Tersangka Dese sempat ikut minum racun bersama satu keluarga di Bekasi, ia meminum secara sengaja namun tidak dijelaskan alasannya, ia juga ditemukan tergeletak dengan mulut berbusa, namun usai kasus terungkap, ia ditangkap ketika sedang dirawat di rumah sakit. Sedangkan Wowon dan Duloh ditangkap di Cianjur.
- Empat Tengkorak di Cianjur
Usai ditangkap, tersangka diperiksa secara intensif oleh penyidik, ternyata Wowon cs pernah melakukan aksi pembunuhan berantai lainnya. Ditemukan empat tengkorak di sebuah lubang rumah di Cianjur. Tengkorak tersebut atas nama Bayu (2), Wiwin, Noneng, dan Farida.
Pembunuhan berantai terhadap empat jenazah yang telah jadi tengkorak tersebut dilakukan dengan cara sama dengan satu keluarga di Bekasi yakni dengan diracun dan dicekik. Korban Noneng dan Wiwin dicekik ketika sedang tidur.
Usai tewas, tersangka mengubur jenazahnya di lubang yang telah disiapkan. “Semua masuk kesana, dicor, ditutup keramik, dan disemen” terangnya. Wiwin dan Noneng dibunuh pada tahun 2020 dan Bayu dibunuh tiga bulan yang lalu.
- Total 9 korban pembunuhan
Total korban pembunuhan berantai ada 9 yakni di Cianjur dan Bekasi Sebagian besar korban masih memiliki hubungan keluarga dengan tersangka. “Korban masih termasuk dari bagian keluarga para tersangka, istrinya, mertuanya, atau anaknya” jelasnya.
Ada satu korban yang berhasil kabur dan kini bekerja sebagai TKW, namun polisi belum menyebutkan identitasnya. Tersangka Dede ternyata juga mengambil uang dari para TKW yang bekerja di luar negeri.
“Kami temukan fakta tersangka Dede ini mengumpulkan dana dari para TKW di luar negeri” tutupnya.
Baca Juga : Fakta Pembunuhan Satu Keluarga Di Magelang: Anak Beli Racun Secara Online