Fahd A Rafiq: Dunia Kehilangan Atas Wafatnya Ratu Elizabeth II
Fahd A Rafiq menyampaikan bila saat ini dunia kehilangan sosok perempuan inspirasi bagi jutaan orang setelah wafatnya Ratu Elizabeth II
BaperaNews - Eropa telah berkecamuk akibat perang Rusia - Ukraina, lalu ditambah mundurnya Boris Johnson dari Perdana Menteri United Kingdom dan kabar wafatnya Elizabeth Alexandra Mary atau dikenal dengan Ratu Elizabeth II, membuat negeri tersebut dengan persemakmuran terbanyak semakin memanas.
Diketahui, Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (08/09/202) di usia 96 tahun di Istana Balmoral, Skotlandia. Ia wafat di kediaman favoritnya selama musim panas setelah 70 tahun berkuasa menjadi Ratu Inggris.
Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mengatakan, “Ratu Elizabeth II adalah seorang perempuan negarawan dengan martabat dan keteguhan yang tidak tertandingi. Ia adalah contoh dan inspirasi bagi jutaan orang, humornya mampu mencairkan suasana disaat tegang. Beliau hidup dan berperan di zaman dunia masih bergejolak yaitu pada perang dunia I serta memberikan pengaruh luar biasa bagi kedamaian dunia”.
Baca Juga : Fakta - Fakta Menarik Proklamasi Pangeran Charles Jadi Raja Inggris
“Dibalik sosoknya yang memiliki ketenangan luar biasa, beliau juga konsisten bagi rakyatnya dalam periode perubahan dan transformasi. Ia sosok yang penuh ketenangan, kekuatan, dan konsisten bagi rakyatnya dalam periode perubahan dan transformasi. Ratu Elizabeth II merupakan inspirasi bagi generasi mendatang,” lanjut Fahd A Rafiq.
Perlu diketahui, berbagai peristiwa bersejarah juga terjadi selama masa pemerintahan Ratu Elizabeth II baik di Britania Raya maupun alam persemakmurannya bahkan di seluruh dunia.
Peristiwa bersejarah itu diantaranya ada perang dingin, pembubaran Uni Soviet, The Troubles di Irlandia Utara, perang Falkland, dimulainya era teknologi dan internet, perang Afghanistan, peristiwa 11 September, hingga era modern.
Di Masa kekuasaan Ratu Elizabeth II juga sudah terdapat 15 kali pergantian Perdana Menteri Britania Raya, 14 kali pergantian Presiden Amerika Serikat, serta 11 kali pergantian Pemimpin Uni Soviet dan Presiden Rusia.
Baca Juga : Fahd A Rafiq: Dunia Bisnis Terdisrupsi, Harus Super Cepat Menyesuaikan Diri
Penulis: Ahmad Shofyan (Bapera Pusat)