Dukungan Pemimpin Negara pada Indonesia dalam Presidensi G20 Tahun Depan
Dalam acara presidensi G20 yang akan digelar tahun depan, Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pemimpin negara.
BaperaNews - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), memberikan penjelasan mengenai hasil yang diperoleh dari beberapa pertemuan hubungan bilateral antar negara oleh Presiden Jokowi dengan sejumlah pemimpin negara.
Salah satu dari hasil pertemuannya antara lain mengenai dukungan penuh yang diberikan kepada Indonesia dalam gelaran acara bergengsi Presidency G20 yang akan diselenggarakan tahun depan.
Kemudian hasil pertemuan antara Indonesia dengan Australia yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Scott Morrison, telah dibuat sebuah kesepakatan penting mengenai ekonomi digital. Rencananya kesepakatan yang dibuat oleh kedua Kepala Negara tersebut akan diangkat saat gelaran perhelatan akbar forum G20 Presidensi Indonesia nanti.
Mengapa penting untuk diangkat perihal ekonomi digital di forum G20 Presidency Indonesia tersebut? Agar kebijakan dan regulasi yang digunakan pada sektor digital tak ada perbedaan antara negara satu dengan negara lain. Sehingga dari segi platform digital akan diperoleh kebijakan dan regulasi yang sama.
“Harapannya, bullying yang banyak ditemukan di media online, bisa diatur sedemikian rupa oleh pemilik platform dengan penuh tanggung jawab dan juga seimbang,” kata Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) saat ditemui di Hotel Splendide Royal, Roma Italia setelah mendampingi Presiden Jokowi dalam acara KTT G20 tahun ini.
Dari penjelasan Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), Indonesia juga mendapatkan dukungan penuh dari negara sekutunya yakni Emmanuel Macron (Presiden Prancis) saat Presiden Jokowi menjadwalkan pertemuannya dengan Presiden Prancis itu.
Pembahasan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan Presiden Emmanuel Macron mengenai rencana dalam hal perjanjian ekonomi yang dilakukan antara Indonesia dengan Uni Eropa.
Presiden Jokowi tentu saja mempunyai permintaan agar ada akselerasi dalam proses pembentukan IEU – CEPA sehingga bisa berdampak langsung bagi peningkatan ekonomi di Indonesia. Adanya akselerasi tersebut juga diharapkan bisa mendongkrak persentase ekspor Indonesia ke negara – negara Eropa atau pun sebaliknya.
“Dalam gelaran Presidency G20, diharapkan Indonesia bisa mempunyai daya tawar yang tinggi karena momen tersebut sangatlah penting dan tak boleh disia – siakan,” tambah Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian).
Pertemuan Presiden Jokowi dan Recep Tayyip Erdogan (Presiden Turki) pembahasannya juga senada dengan pembahasan yang dilakukan dengan Presiden Prancis. Intinya melakukan perencanaan mengenai perjanjian kemitraan ekonomi. Khususnya dalam membantu mengembalikan pasar ekspor minyak sawit mentah dari Indonesia ke Turki yang sempat mengalami penurunan.