Duh! China Dan Korsel Dibuat Marah Oleh Jepang, Ini Penyebabnya

Jepang membuat Korea Selatan dan China marah usai dua menterinya memberi penghormatan di sebuah kuil perang kontroversial pada Senin (15/8)

Duh! China Dan Korsel Dibuat Marah Oleh Jepang, Ini Penyebabnya
China dan Korea Selatan dibuat marah oleh Jepang. Gambar : japan-guide.com

BaperaNews - Jepang membuat Korea Selatan dan China marah usai dua menterinya memberi penghormatan di sebuah kuil perang kontroversial pada Senin (15/8). Dua menteri tersebut ialah Menteri Urusan Ekonomi dan Keamanan Sanae Takaichi serta Menteri Rekonstruksi Kenya Akiba.

Keduanya memberi penghormatan pada peringatan ke-77 tahun penyerangan Jepang di Perang Dunia II di Kuil Yasukuni.

Kuil Yasukuni ialah simbol kuat bagi Jepang yang berhubungan dengan warisan perang Negara tersebut, namun juga sumber pemicu ketegangan di Asia Timur.

Kuil tersebut dinilai sebagai simbol militerisme masa lalu pada masa Perang Dunia II. Kuil yang berada di Tokyo ini dibuat pada tahun 1869 untuk menghormati 2,5 juta orang yang tewas akibat perang sejak akhir abad ke-19.

Yasukuni sendiri artinya Negara yang damai, banyak nama diabadikan dalam kuil tersebut yakni para pemimpin Jepang yang menurut Negara tersebut dulunya didakwa sebagai penjahat perang Kelas A. Salah satunya ialah Hideki Tojo, Perdana Menteri Jepang saat itu.

Tojo dan sejumlah nama pemimpin lainnya diangkat statusnya menjadi dewa di kuil tersebut dalam sebuah upacara pada tahun 1978.

Baca Juga : Delegasi AS Tiba di Taiwan, Keadaan Taiwan-China Makin Memanas

Namun, kuil Yasukuni dijadikan tempat pemujaan agresi dan penjahat perang Jepang karena juga menyimpan penjahat yang dihukum selama terjadi perang.

Perjalanan ke kuil Yasukuni yang dilakukan dua pejabat pemerintah tersebut membuat Negara yang terdampak militer Jepang di masa lalu marah, terutama China dan Korsel.

Menurut Jepang, perlu untuk mengenang dan menghormati pemimpin mereka yang wafat, sedangkan menurut China dan Korea Selatan, mereka membenci penghormatan kepada penjahat perang. Hal itulah yang memicu ketegangan.

Jubir Kemenlu China Wang Wenbin mengungkapkan kemarahannya atas hal tersebut, ia menganggap hal ini sebuah tindak provokasi serius.

“China mendesak Jepang untuk serius belajar dari sejarah, menghentikan militerisme, dan menghindari hilangnya rasa percaya lebih lanjut dengan tetangga Asia dan komunitas internasional” ujarnya.

Pemerintah Korsel juga menyatakan rasa kecewanya yang mendalam, mereka menganggap aksi dua menteri Jepang telah memuliakan agresi Jepang di masa lalu dan mengabdi pada penjahat perang.

Selain Takaichi dan Akiba, Menteri Jepang lainnya juga datang ke kuil Yasukuni pada akhir pekan lalu, yakni Menteri Perdagangan Yasutoshi Nishimura.

“Tahun ini ada perang di Ukraina, saya berdoa tidak ada lagi orang yang tewas dalam perang” ujarnya. Ia juga mengucap terima kasih kepada korban perang yang diabadikan di kuil.

Baca Juga : Kebakaran Di Gejera Mesir Tewaskan 41 Orang, Seluruh Mesir Ikut Berbelasungkawa