Diduga 26 Juta Dokumen Polri Bocor, Pelaku Bukan Bjorka Namun Hacker Baru
Kebocoran data yang terjadi lagi, kali ini terjadi pada dokumen di Polda Metro Jaya yang disebar di situs gelap, akan tetapi pelaku bukan Bjorka namun hacker baru yang bernama Meki.
BaperaNews - Terulang lagi insiden kebocoran data. Kali ini data Polda Metro Jaya. Namun bukan hacker Bjorka pelakunya.
Kebocoran data dilakukan di sebuah situs gelap oleh user bernama Meki. Ia mengklaim memiliki data milik Polda Metro Jaya yang diberi judul “26 juta database kepolisian nasional Republik Indonesia” dengan logo Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Rabu 21/9.
Meki menjelaskan dokumen tersebut berisi data penting semua personel polisi seluruh Indonesia berformat CSV dan ia bobol pada September 2022, totalnya 26.263.105 dokumen. Bahkan, hacker ini juga melampirkan sampel yang bisa dilihat dengan bebas di situs Scribd.
Kebocoran data pribadi polisi yang diunggah berupa pangkat, nomor registrasi pokok, jabatan, nama lengkap, foto personilnya, daerah kerja, email, NIK, nomor telepon, dan lainnya.
“Polri sudah habiskan banyak uang untuk membangun server dan website sederhana karena mereka semua tak peduli dengan kerentanan di website yang dikelolanya” imbuhnya.
“Dan kali ini saya jual data valid serta dokumen penting kepolisian dengan harga terjangkau, karena polisi Indonesia tidak lagi berada di jalur benar namun sering menyusahkan dan menjatuhkan orang lain” pungkas hacker Meki.
Baca Juga : RUU PDP Resmi Disahkan DPR, Perlindungan Data Pribadi Bakal Jauh Lebih Baik?
Dari puluhan juta data tersebut, diantaranya ada data Kapolda alm Brigjen Pol Damianus Jackie, Wakapolda Pol Anton Charliyan, Ditreskrimum Kombes Trihadi, dan Dirreskrimsus Kombes Panca Putra.
Namun, nama-nama kebocoran data itu bukan pejabat di Polda Metro Jaya, melainkan di Polda Kalteng periode 2009 - 2012.
Polri dan jajarannya belum memberi respon maupun keterangan terkait kebocoran data dokumen ini.
November 2021 lalu situs kepolisian Indonesia sempat diretas oleh hacker dari Brasil bernama Son1x, membuat 28 data polisi bocor dan tersebar bebas di Twitter. Son1x juga meretas data di situs BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) serta BPPT (Badan Pengkajian dan Pengenalan Teknologi).
Data yang diunggah pada kala itu hampir sama seperti nama, tanggal lahir, pangkat, satuan kerja dan jabatan, pendidikan terakhir, jenis pelanggaran dan sidang, tanggal hukuman, dan lainnya. Kasus kebocoran data pada dokumen tersebut telah ditangani oleh Dittipidsiber Bareskrim.
Kini data Polri kembali diretas, belum diketahui tindakan apa yang akan dilakukan Polri.
Belum selesai dengan kasus hacker Bjorka, kini muncul hacker baru bernama Meki. Belum diketahui apakah keduanya saling berhubungan atau mungkin sebenarnya sosok yang sama.
Baca Juga : Polri Buka Peluang Kerja Sama Dengan Pihak Luar Negeri Untuk Usut Hacker Bjorka