Ayah Dianiaya hingga Tewas, Anak di Kota Serang Bongkar Kronologi dan Tuntut Keadilan Polisi

Seorang anak di Serang menuntut keadilan atas kematian ayahnya yang diduga dianiaya hingga tewas. Publik mendesak Polda Banten segera menindak kasus ini

Ayah Dianiaya hingga Tewas, Anak di Kota Serang Bongkar Kronologi dan Tuntut Keadilan Polisi
Ayah Dianiaya hingga Tewas, Anak di Kota Serang Bongkar Kronologi dan Tuntut Keadilan Polisi. Gambar : Pixabay

BaperaNews - Seorang anak di Kota Serang, Banten, mengungkap kisah memilukan tentang kematian ayahnya yang diduga menjadi korban penganiayaan hingga tewas.

Melalui unggahan Instagram @itsdechan, ia menuturkan bahwa sang ayah meninggal dunia setelah diserang beberapa orang di rumah seorang wanita bernama Mukaidah, pada 5 September 2024. 

Kasus ini kini menjadi sorotan publik, dan sang anak mendesak agar Polda Banten menindaklanjuti laporan yang sudah dibuatnya lebih dari sebulan lalu.

Menurut keterangan yang ditulisnya di Instagram, kejadian bermula ketika Mukaidah, tetangga yang tinggal di lingkungan yang sama, meminta ayahnya datang ke rumahnya untuk memperbaiki lampu. Namun, saat sang ayah tiba di rumah tersebut, pintu diduga terkunci dari dalam.

Tanpa diduga, beberapa orang, termasuk ayah, adik, dan paman Mukaidah, melakukan penganiayaan brutal yang menyebabkan kematian ayahnya. Kejadian ini berlangsung dari pukul 05.00 hingga 07.30 pagi, hingga akhirnya polisi datang ke lokasi.

Unggahan yang diunggah pada Selasa (12/11), itu turut menampilkan luka-luka yang dialami korban, termasuk tulang rusuk patah, gigi yang rusak, robekan di mulut, dan cedera parah pada organ dalam seperti usus dan lambung.

Luka-luka tersebut, berdasarkan keterangan unggahan, diduga akibat pukulan benda tumpul seperti kayu dan batu bata. 

“Ini foto para pelaku pembunuh bapak saya. Bapak saya dijebak di rumah perempuan bernama Mukaidah… mereka melakukan penganiayaan hingga bapak saya meninggal dunia,” tulis @itsdechan.

Selain penganiayaan fisik yang dialami, beberapa barang berharga milik korban dilaporkan hilang. Dalam unggahannya, anak korban menyebut telah melaporkan kejadian ini ke Polda Banten sejak sebulan lalu.

Namun, hingga saat ini, ia merasa tidak ada perkembangan yang signifikan terkait penyelidikan, sementara para pelaku diduga masih bebas beraktivitas di lingkungan yang sama, yaitu Lingkungan Bogeg, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

Ia menyampaikan rasa frustrasinya karena harus bertemu para pelaku setiap hari, mengingat mereka tinggal di area yang sama.

“Saya capek menahan sakit hati dan harus bertemu pelaku karena kita satu lingkungan… Tolong hukum mereka!” ungkapnya dalam unggahan itu.

Baca Juga : Oknum Polisi Aniaya Warga Hingga Tewas di Cilegon, Ini Kronologinya

Keluarga korban mengaku tidak mengetahui secara pasti apa motif di balik penganiayaan sadis tersebut. Mereka menuturkan bahwa sebelum kejadian, hubungan mereka dengan pelaku terbilang baik dan tidak ada konflik yang mencolok.

Sebagai sesama warga di lingkungan yang sama, keluarga korban merasa kejadian ini sangat mengejutkan dan tidak disangka.

Kematian tragis ini pun menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, yang hingga kini masih mencari kejelasan mengenai alasan di balik tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap sang ayah.

Dalam unggahan itu, keluarga berharap ada titik terang mengenai motif yang melatarbelakangi penganiayaan tersebut.

Menanggapi unggahan yang menjadi viral tersebut, salah satu anggota Polda Banten, Briptu Ryan Armani, dari Bagwassidik Kriminal Umum Banten, memberikan tanggapan melalui akun Instagram-nya, @arsetrovegas.

Dalam tanggapannya, Ryan menginformasikan bahwa kasus ini saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

“Selamat malam, saya Briptu Ryan Armani dari Bagwassidik Kriminal Umum Banten. Penanganan perkara ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Penyidik akan segera melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait,” tulisnya dalam unggahan yang diunggah pada malam hari, Selasa (12/11).

Ryan juga menyarankan agar keluarga korban berkoordinasi langsung dengan penyidik yang menangani kasus atau menghubungi call center jika merasa ada keterlambatan dalam proses penyelidikan.

Respons dari pihak kepolisian ini diharapkan dapat memberikan sedikit ketenangan bagi keluarga korban, meskipun mereka masih menunggu langkah konkret dari pihak berwenang.

Meski begitu, unggahan ini berhasil memicu banyak simpati dari netizen yang mendukung keluarga korban dan mendesak pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus ini dan menyeret para pelaku ke jalur hukum.

Kasus dugaan penganiayaan hingga tewas di Kota Serang ini mendapat perhatian luas dari warganet. Unggahan dari @itsdechan yang mengisahkan kematian tragis ayahnya telah mendapatkan berbagai dukungan dari publik.

Banyak warganet yang menyuarakan rasa empati terhadap keluarga korban dan memberikan dorongan agar mereka terus memperjuangkan keadilan. 

Beberapa dari mereka juga mendesak agar Polda Banten segera mempercepat proses hukum untuk menangkap dan mengadili para pelaku.

Baca Juga : Viral! Remaja Minta Matikan Lampu Mobil, Malah Jadi Korban Penganiayaan di Bekasi