Anak Bunuh Ibu Kandung di Malang Karena Kesal Selalu Dimintai Uang
Seorang ibu asal Malang, Jawa Timur dibunuh oleh anak kandungnya sendiri usai ia baru saja pulang setelah bertahun-tahun bekerja sebagai TKW di Hongkong.
BaperaNews - Malangnya nasib seorang ibu asal Malang, Jawa Timur ini, TKW Hongkong dibunuh oleh anak kandungnya sendiri usai ia baru saja pulang setelah bertahun-tahun bekerja sebagai TKW.
Sunarsih (46) ialah wanita tersebut yang jadi korban kebejatan anaknya sendiri, ia dibunuh oleh anak kandungnya David Humaidi (27) pada Sabtu (15/4) pukul 09.00 WIB dengan tusukan pisau di perut dan dada.
Sunarsih dan anaknya tinggal di Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Malang. Anak bunuh ibu kandung di Malang dengan tega menusuk ibunya 3 kali di dada dan perut hingga tewas seketika.
Pelaku kasus pembunuhan ibu kandung saat ini telah ditahan di Polres Malang. Kapolresta Polres Malang Iptu Riski Wahyu menyebut motif pelaku karena sakit hati sering dimarahi korban TKW Hongkong dibunuh.
“Korban baru pulang merantau dari HongKong, ia baru pulang 2 minggu lalu” tutur Riski.
Sejak pulang dari HongKong, korban sering marah-marah pada pelaku terutama ketika pelaku minta uang pada korban. Polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan.
“Korban sering marah kepada pelaku karena mungkin uang hasil kerjanya di HongKong selama ini yang dikirim ke pelaku selalu habis” imbuhnya.
Baca Juga : Fakta Pembunuhan Satu Keluarga Di Magelang: Anak Beli Racun Secara Online
Korban sudah bertahun-tahun kerja di HongKong, sedangkan pelaku selama ini kerja tidak menentu, kerja serabutan. Korban tiap hari lebaran selalu pulang ke Indonesia.
“Sedangkan pelaku kerjanya serabutan, pelaku tidak nakal, cuma karena selama ini memang dia malas bekerja” terangnya.
Pelaku sehari-hari bersikap baik, tidak berbuat buruk atau nakal kepada ibunya, hanya mungkin karena pelaku emosi dan sakit hati sering dimarahi ibunya pelaku jadi kehilangan nuraninya dan nekat membunuh korban.
Korban sebelumnya memberi uang Rp 50 juta hasil kerjanya sebagai TKW kepada pelaku, ia meminta pelaku membeli tanah dengan uang tersebut, namun uang itu justru habis karena dipakai kebutuhan sehari-hari pelaku, hal ini membuat korban sering memarahi pelaku.
“Uang Rp 50 juta yang dikirim sudah habis dipakai oleh tersangka, pengakuan tersangka uangnya habis untuk kebutuhan sehari-hari karena memang tersangka ini tak punya pekerjaan tetap” sambung WakaPolres Malang Kompol Wisnu Setiawan.
Uang Rp 50 juta itu dikirim korban secara bertahap, diminta agar dibelikan tanah di kawasan Wajak, Malang namun ternyata uang sudah habis padahal tanah belum terbeli. Korban dan pelaku cekcok pada Jumat (14/4) pembunuhan berlangsung pada Sabtu (15/4).
“Tersangka bangun dimarahi korban, tersangka tidak mendengarkan dan dia pergi ke kamar mandi, ketika lewat dapur tersangka melihat pisau dan langsung menusuk korban. Korban jatuh di ruang tamu, kejadian dilihat oleh istri tersangka, istri tersangka pun teriak dan minta tolong warga sekitar” tutup Wisnu.
Korban TKW Hongkong dibunuh dibawa ke rumah sakit namun tidak selamat. Sementara tersangka dijerat Pasal 44 ayat 3 UU Penghapusan KDRT dan Pasal 338 KUHP tentang Perampasan Nyawa Orang Lain dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Baca Juga : Usai 7 Jam Menikah, Pengantin Di Samarinda Dibunuh Mantan Suami