160 Perusahaan Bakal Impor 200 Ribu Sapi Perah untuk Pasok Susu Makan Bergizi Gratis
Pemerintah rencanakan impor 200 ribu sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis guna penuhi kebutuhan susu anak-anak Indonesia, dengan target anggaran Rp71 triliun di 2025.
BaperaNews - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa sekitar 160 perusahaan berencana untuk mengimpor sebanyak 200 ribu sapi perah guna memenuhi kebutuhan susu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Rencana impor sapi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung program yang bertujuan memberikan menu makan bergizi kepada anak-anak di Indonesia.
Menurut Sudaryono, rencana impor ini dilakukan setelah pemerintah menyelesaikan peraturan pemerintah (PP) yang memungkinkan tambahan impor sapi dari negara-negara lain selain Australia.
"Ini kan PP-nya baru beres, kita bisa masukin dari beberapa negara tambahan selain Australia dan negara lain yang teregister. Kita tambah di negara lain. Kita harap di 2025 ini masuk 200 ribu [sapi] sampai akhir tahun," ujar Sudaryono dalam keterangan yang disampaikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1).
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah perusahaan, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri, telah menyatakan komitmen untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
Sebagai langkah untuk mendukung impor sapi ini, pemerintah juga akan menyediakan fasilitas dan lahan untuk peternakan yang akan mengelola sapi-sapi yang didatangkan.
"Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi. Orang boleh dong bikin pabrik apa di Indonesia, bikin pabrik susu dengan sapinya didatangkan," kata Sudaryono, menjelaskan bahwa investasi asing maupun domestik untuk mendukung produksi susu dalam negeri sangat dibutuhkan.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan yang digagas oleh pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024.
Baca Juga : Prabowo Ubah Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10.000 per Porsi
Program ini bertujuan untuk memastikan seluruh anak di Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi, termasuk susu, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Program ini sebelumnya dikenal dengan nama "Makan Siang Gratis", namun kini telah diubah menjadi "Makan Bergizi Gratis" dengan cakupan yang lebih luas.
Namun, untuk mewujudkan program tersebut secara menyeluruh, masih terdapat tantangan, terutama terkait dengan pasokan susu yang saat ini sebagian besar masih bergantung pada impor.
Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah masih harus mengimpor susu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kalau masih impor kita substitusi dulu sumber protein lain dulu sembari kita datangkan sapi hidup supaya bisa produksi dalam negeri," jelasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pemerintah sedang berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor susu, proses tersebut masih membutuhkan waktu.
Terkait dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan, program Makan Bergizi Gratis diperkirakan akan menyedot anggaran negara sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025.
Anggaran ini akan digunakan untuk mendukung distribusi makanan bergizi, termasuk susu, kepada anak-anak di seluruh Indonesia.
Pemerintah berharap bahwa dengan adanya program ini, kualitas gizi anak-anak dapat meningkat, dan pada akhirnya dapat mendukung tumbuh kembang mereka dengan lebih baik.
Baca Juga : Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai di 26 Provinsi Indonesia