XVideos dan Pornhub Berbahaya: Situs Porno Promosi Kekerasan Seksual

Fakta menggemparkan dari situs porno terkenal bernama XVideos dan Pornhub yang mengungkapkan adanya promosi terkait kekerasan seksual.

XVideos dan Pornhub Berbahaya: Situs Porno Promosi Kekerasan Seksual
Situs Porno Promosi Kekerasan Seksual di XVideos dan Pornhub. Gambar : unsplash.com/Dok. Shane uchi

BaperaNews - Sebuah kajian terbaru yang dimuat dalam British Journal of Criminology mengungkap fakta menggemparkan terkait konten pada situs-situs porno populer di Inggris, khususnya pada XVideos dan Pornhub.

Kajian tersebut menganalisa judul dan deskripsi dari lebih dari 131.000 video bokep yang ada di halaman pertama kedua situs tersebut. Hasilnya mengejutkan, dengan satu dari delapan video menampilkan judul yang merinci aksi kekerasan seksual untuk menarik penonton.

Kekerasan Seksual di Situs Porno Populer di Inggris

Dalam periode enam bulan antara 2017 dan 2018, para peneliti melakukan pemantauan dengan mengambil tangkapan layar laman utama kedua situs porno tersebut setiap jam.

Mereka menemukan bahwa deskripsi mengenai pemerkosaan, pelecehan fisik, dan hubungan seks sedarah sangat lazim dan mencengangkan. 

Meskipun XVideos menentang hasil kajian tersebut dengan mengklaim telah menghapus konten ilegal, kenyataannya menunjukkan bahwa konten dengan kata kunci kekerasan seksual masih melimpah. Berikut adalah temuan utama di XVideos dan Pornhub.

Baca Juga : Selebgram Oklin Fia Unggah Konten Jilat Es Krim Mirip Konten Porno

Temuan Utama di XVideos dan Pornhub

  1. Jenis Kekerasan Seksual

Deskripsi mengenai pemerkosaan, pelecehan fisik, dan hubungan seks sedarah adalah hal yang lazim pada kedua situs porno tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa kata-kata kunci paling umum mencakup "Pemaksaan," "Menggerayangi," dan "Menganiaya."

  1. Tingginya Proporsi Video Bokep dan Kekerasan Seksual

Kata "Remaja" muncul dalam 7,7% dari semua video bokep yang dianalisis. Angka ini meningkat menjadi 8,5% dalam video bokep yang diidentifikasi menampilkan aksi kekerasan seksual.

  1. Situs Porno Populer yang Dijadikan Obyek Penelitian

XVideos dipilih karena menjadi situs-situs porno paling banyak dikunjungi di Inggris.

Konten dalam kedua situs tersebut dapat dilihat tanpa atau dengan sedikit proses verifikasi usia.

Situs-situs porno yang menjadi fokus penelitian, seperti XVideos, memiliki syarat dan ketentuan yang melarang konten kekerasan seksual. Namun, keberadaan konten semacam itu tetap menjadi permasalahan. 

Pemilik Pornhub, Mindgeek baru-baru ini menghapus jutaan video yang belum diverifikasi, tetapi mereka tetap membela video yang masih tersedia di situs tersebut.

Menurut juru bicara Mindgeek, "Orang-orang dewasa yang bertindak atas persetujuannya sendiri, berhak atas preferensi seksual mereka, selama itu sah secara hukum dan konsensual, dan semua minat itu memenuhi kriteria-kriteria, disambut di Pornhub." ujarnya.

Namun, pemilik dua situs lainnya tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari BBC.

Tindakan Penghapusan

Baru-baru ini, Pornhub merilis laporan transparansinya yang pertama, mengklaim telah menghapus 653.465 video bokep karena melanggar aturan. Namun, mereka menekankan perbedaan antara minat seksual yang terlihat merendahkan martabat dan tindakan ilegal. 

Fiona Vera-Gray, pembuat riset hukum yang turut dalam studi ini, menyatakan bahwa konten kekerasan seksual ditampilkan dengan "mengerotiskan non-konsensual" dan mengaburkan "batasan antara kepuasan seksual dan kekerasan seksual."

Pentingnya Pendidikan Seksual

Kontroversi ini menyoroti perlunya pendidikan seksual yang etis dan transparan bagi penonton situs porno. 

Charlotte Rose, mantan pekerja seks selama lebih dari 20 tahun, menekankan kesulitan bagi penonton rata-rata untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan dalam konten porno terkenal.

Rose juga menekankan bahwa video porno yang ekstrem dan tidak diatur "Bisa menciptakan jembatan menuju tindakan-tindakan keji lainnya." tegasnya.

Oleh karena itu, penting bagi penonton untuk sepenuhnya memahami bahwa video porno seharusnya merupakan aspek etis, konsensual, dan fantasi, bukan cerminan dari kehidupan nyata.

Baca Juga : Video-Video Porno di Twitter Diduga Hasil Revenge Porn